Longsor di Petungkriyono: Korban Tewas Bertambah Jadi 22, Proses Pencarian Terus Berlanjut

Longsor di Petungkriyono: Korban Tewas Bertambah Jadi 22, Proses Pencarian Terus Berlanjut
DITEMUKAN: Tim SAR gabungan kembali menemukan satu korban tewas longsor Petungkriyono, Rabu (22/1/2025) petang. Foto: Hadi Waluyo.
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID, PETUNGKRIYONO – Jumlah korban tewas akibat longsor di Desa Kasimpar, Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, terus bertambah. Hingga Kamis (23/1/2025), total korban tewas yang ditemukan mencapai 22 orang. Proses pencarian korban yang hilang masih terus dilakukan oleh tim gabungan.

Pada Kamis siang, korban terbaru yang ditemukan adalah Diyatno (42), warga Desa Gumelem. Sebelumnya, pada Rabu sore, tim SAR gabungan berhasil menemukan korban bernama Ta’adi (34), warga Dukuh Wonodadi, Desa Songgodadi. “Hingga kemarin, total korban tewas yang telah ditemukan mencapai 22 orang, dengan lima orang lainnya masih dilaporkan hilang,” ujar Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, Kamis (23/1/2025).

Fokus Pencarian dan Akses Jalan yang Tertutup

Tim SAR gabungan, yang terdiri dari 700 personel TNI, Polri, Brimob, BPBD, dan relawan, terus bekerja untuk menemukan korban dan membuka akses jalan yang tertutup material longsor. Langkah ini bertujuan untuk memperlancar distribusi bantuan dan mempermudah aktivitas warga terdampak.

Baca Juga:Jembatan Tembelan Putus, Delapan Desa di Petungkriyono Terisolasi Akibat Banjir BandangAwal Tahun 2025, Bupati Kendal dan Pimpinan OPD Tanda Tangani Perjanjian Kerja untuk Percepatan Program Strate

“Sinergi dari berbagai pihak menjadi kunci dalam penanganan bencana ini. Kami berharap korban yang masih hilang segera ditemukan, dan warga terdampak dapat bersabar menunggu proses pemulihan,” kata Artanto.

Dandim Pekalongan, Letkol Inf Rizky Aditya, menyatakan bahwa tiga alat berat telah dikerahkan untuk mempercepat pembukaan akses jalan dan evakuasi. “Kami berusaha agar masyarakat tidak terisolasi. Paling tidak, mereka bisa kembali beraktivitas, seperti ke pasar untuk memenuhi kebutuhan pokok,” jelas Rizky.

Proses pencarian korban terus dilakukan selama kondisi cuaca memungkinkan. “Selama tidak hujan, tim akan terus bekerja. Namun, jika kabut dan hujan turun, pencarian akan dihentikan sementara demi keselamatan tim,” tambahnya.

Kronologi Bencana Longsor di Kasimpar

Bencana longsor di Desa Kasimpar terjadi pada Senin (20/1/2025) sore, saat hujan deras mengguyur wilayah Petungkriyono. Sebagian warga yang berada di Alo Cafe dan rumah Sekdes Kasimpar berteduh untuk menghindari hujan, tetapi longsor tiba-tiba menyapu area tersebut.

“Di lokasi kejadian, ada tiga rumah dan satu kafe yang terdampak. Rumah Sekdes Kasimpar menjadi tempat berkumpul warga saat itu. Di kafe, terdapat sekitar 25 hingga 30 orang,” kata Rizky.

0 Komentar