Barang-barang yang dibeli selama belanja kompulsif sering ditimbun tidak terpakai, dan pembeli kompulsif mulai merencanakan belanja berikutnya. Kebanyakan berbelanja sendirian, meskipun beberapa berbelanja dengan orang lain yang menikmatinya. Umumnya, berbelanja dengan orang yang tidak memiliki antusiasme belanja seperti ini akan menimbulkan rasa malu.
Penyebab Kecanduan Belanja
Penyebab pasti kecanduan belanja tidak sepenuhnya jelas, tetapi beberapa faktor mungkin berperan.
Kondisi Kesehatan Mental Lainnya
Biasanya dimulai pada akhir masa remaja dan dewasa awal, kecanduan belanja sering terjadi bersamaan dengan gangguan lain, termasuk gangguan suasana hati dan kecemasan, gangguan penggunaan zat, gangguan makan, gangguan kontrol impuls lainnya, dan gangguan kepribadian.
Karakteristik Kepribadian
Baca Juga:Workaholic: 12 Tanda Kamu Sudah Kecanduan Bekerja dan DampaknyaIni 5 Tanda Kamu Terlalu Ambisius dalam Mencapai Kesuksesan, Tidak Baik Untukmu!
Kesulitan dalam mengendalikan keinginan untuk berbelanja ini muncul dari pola kepribadian yang dimiliki oleh para shopaholic, dan yang membedakan mereka dari kebanyakan orang lainnya. Seringkali rendah diri, mereka mudah dipengaruhi, dan sering baik hati, simpatik, dan sopan kepada orang lain, meskipun mereka sering kesepian dan terisolasi. Berbelanja memberi mereka cara untuk mencari kontak dengan orang lain.
Beberapa orang mengembangkan kecanduan berbelanja untuk mencoba dan meningkatkan harga diri mereka, meskipun hal itu cenderung tidak terlalu efektif untuk hal ini.
Materialisme
Orang dengan kecanduan berbelanja cenderung lebih materialistis dibandingkan pembelanja lainnya dan berusaha menopang diri dengan mencari status melalui objek materi dan mencari persetujuan dari orang lain. Mereka terlibat dalam fantasi lebih dari orang lain, dan—seperti orang lain dengan kecanduan—mengalami kesulitan menahan dorongan hati mereka.
Paparan Iklan
Orang dengan kecanduan berbelanja mungkin lebih rentan terhadap pesan pemasaran dan iklan yang ada di sekitar kita setiap hari. Sementara iklan, secara umum, dirancang untuk melebih-lebihkan hasil positif dari pembelian dan menyarankan bahwa pembelian akan mengarah pada pelarian dari masalah hidup, trik pemasaran tertentu dirancang untuk memicu pembelian impulsif dan secara khusus menargetkan sifat impulsif orang dengan kecanduan berbelanja.
**AN
Referensi Verywellmind