KOTA – Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan menggandeng Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gajah Mada (UGM) untuk menguatkan branding potensi lokal di Kota Pekalongan yakni Kampung Tempe Kuripan Kertoharjo Kota Pekalongan. Hasil dari Forum Grup Discussion (FGD) di Aula Dindagkop UKM yang melibatkan perajin tempe, pemkot, dan civitas akademika UGM ini akan disusun teknologi pengembangan Kampung Tempe Pekalongan.
Wakil Wali Kota Pekalongan, Salahudin antusias dalam rencana pengembangan ini. Salahudin berharap ada sentuhan kemajuan teknologi di Kampung Tempe Kuripan Kertoharjo karena di beberapa tempat juga sudah banyak perajin tempe.
“Untuk memenangkan persaingan itu harus ada nilai plus. Kemudian dengan bantuan teman-teman Fakultas Pertanian UGM ini harapannya Kampung Tempe Kuripan Kertoharjo ini ada sisi kemajuan teknologinya baik dari sisi pengemasan produksi, pemasaran, dan sebagainya sehingga branding kampung tempe ini menguat di kancah nasional dan menjadi lokomotif penggerak ekonomi masyarakat Kota Pekalongan,” jelas Salahudin.
Baca Juga:Kuota PPPK Guru di Batang Belum TerpenuhiPelajar Menapak Tilas Peristiwa Pertempuran 3 Oktober
Disebutkan Salahudin bahwa selama ini kemasan yang digunakan tanpa bantuan teknologi sehingga tempe hanya bertahan lima hari, kalau untuk dikirim ke luar sudah berubah jamurnya karena masa simpan pendek. “Kalau ada teknologi pengemasan yang dikembangkan teman-teman UGM harapannya tempe bisa diekspor dan dimasak di luar negeri misalnya untuk sauda-saudara kita yang tengah bertandang umroh atau di negara lainnya,” beber Salahudin.
Ini menjadi PR untuk ke depannya bagaimana agar tempe dapat bertahan lama sebulan atau setahun.
Sementara itu, Atris Suyantohadi, Dosen Fakultas Teknologi Pertanian UGM Yogyakarta sekaligus Ketua Asosiasi Masyarakat Kedelai Lokal Nusantara memaparkan, kegiatan pengembangan Kampung Tempe Pekalongan ini berupa inovasi sekaligus pengembangan produk sehingga produksi tak hanya skala kecil, perajin dengan produk inovasi akan jadi kebanggan atau keunggulan di Kota Pekalongan. “Kami akan menginovasikan olahan tempe jadi olahan instan, tempe yang dikemas divakum dan dapat dikonsumsi segar (tanpa dimasak) untuk kesehatan dan kebugaran. Tempe yang dikonsumsi tanpa diolah ini untuk menunjang pangan fungsional yang fungsinya untuk reduksi kanker dan awet muda,” tandas Atris.