Juga, ajarkan keterampilan pemecahan masalah sehingga anak-anak belajar mengenali bahwa mereka dapat memecahkan masalah tanpa menggunakan agresi. Bicara tentang cara untuk menyelesaikan konflik secara damai.
Tawarkan Konsekuensi Bila Diperlukan
Dalam mengajari anak cara mengendalikan amarah, kamu bisa memberi anakmu konsekuensi positif saat mereka mengikuti aturan kemarahan dan konsekuensi negatif saat mereka melanggar aturan. Konsekuensi positif, seperti sistem penghargaan atau sistem ekonomi token, dapat memotivasi seorang anak untuk menggunakan keterampilan manajemen amarah saat mereka sedang kesal.
Tindak lanjuti dengan konsekuensi langsung jika anakmu menjadi agresif. Konsekuensi yang efektif dapat mencakup time-out, kehilangan hak istimewa, atau membayar ganti rugi dengan melakukan tugas tambahan atau meminjamkan mainan kepada sasaran agresi mereka.
Baca Juga:Memilih Backstreet? Ketahui 6 Tanda Kamu Bisa Mulai Mengumumkan HubuganmuBerapa Lama Kamu Perlu Membatasi Anak Menggunakan Gadget?
Merupakan hal yang normal bagi anak-anak untuk kadang-kadang berjuang untuk mengelola kemarahan mereka. Namun, dengan bimbinganmu dan peranmu untuk mengajari anak cara mengendalikan amarah, keterampilan anak akan meningkat. Ketika anak-anak berjuang untuk mengendalikan amarahnya, atau masalah amarah mereka tampaknya semakin parah, penting untuk mencari bantuan profesional. Seorang profesional terlatih dapat mengesampingkan masalah kesehatan mental yang mendasarinya dan dapat menawarkan bantuan dalam membuat rencana pengelolaan perilaku.
**AN
Referensi Verywellmind