RADARPEKALONGAN.ID – Saat berkunjung ke Banyumas, jangan lewatkan membeli Mino dan Nopia kue khas Banyumas sebagai buah tangan. Rekomendasi oleh-oleh yang awet dan tahan lama, tidak perlu khawatir basi di jalan.
Selain ketahanan yang lama, tekstur mino dan nopia yang padat membuatnya tidak mudah remuk atau hancur. Sehingga aman untuk di bawa perjalanan jarak jauh, atau bagi yang berniat mengirim mino dan nopia sebagai paket untuk sanak saudara yang jauh disana.
Mengenal Mino dan Nopia Kue Khas Banyumas
Mulai terkenal sejak tahun 1880 an, Nopia kue khas Banyumas adalah makanan yang terbuat dari adonan tepung terigu dan isian gula merah di dalam. Lalu, apa bagaimana dengan mino?
Baca Juga:Wajib Coba! Sensasi Berbeda dari Bobocabin Baturraden, Pengalaman Menginap Menyatu dengan Alam di BanyumasMenikmati Kelezatan Mendoan Makanan Khas Banyumas, Resmi Ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tahun 2021
Sebenarnya mino dan nopia ama-sama merupakan kue khas Banyumas yang memiliki bahan dan cara pembuatan sama. Perbedaannya terletak pada ukuran keduannya.
Mino merupakan nopia dengan ukuran yang dibuat lebih kecil. Dinamakan mino karena kepanjangan singkatan dari “mini nopia”. Masyarakat Banyumas juga biasa menyebut mino atau nopia kue khas Banyumas ini dengan sebutan telur gajah, karena bentuknya yang bulat dan besar.
Adonan kulit nopia terdiri dari campuran tepung terigu dengan bahan pelengkap lainnya. Adonan dibentuk bulat dan di beri isian campuran gula merah. Kemudian bulatan adonan ditutup membentuk bulatan penuh seperti telur, hingga isian tidak terlihat.
Proses pembuatan nopia terbilang cukup unik yaitu dengan cara dipanggang menggunakan tungku besar khusus yang terbuat dari tanah liat. Adonan nopia yang sudah bulat tadi ditempelkan pada permukaan dinding tungku. Dan dibakar secara tradisional menggunakan kayu bakar, agar menghasilkan tekstur dan aroma rasa yang khas.
Setelah matang, akan didapat nopia dengan tekstur kulit yang padat namun renyah dan bercampur dengan sensasi manis gula merah saat digigit. Karena tekstur yang padat yang kering inilah, mino dan nopia memiliki ketahanan yang cukup lama, yaitu sekitar dua sampai tiga bulan.