RADARPEKALONGAN.ID – Bersyukur mengucapkan alhamdulillah, negara Indonesia telah merdeka yang ke 78 tahun.
Menjadi bangsa merdeka tidaklah mudah, butuh pengorbanan, derai air mata dan mempertaruhkan nyawa. Sebagai bagian dari warna negara Indonesia di era pasca kemerdekaan.
Baiknya kita mampu menghayati dan mensyukuri nikmat kemerdekaan yang telah kita rasakan selama ini.
Negara Indonesia telah merdeka yang ke 78 tahun (Freepik)
Baca Juga:Aneka Macam Resep Sambal Janda Mengamuk, Dijamin Bikin Nagih!3 Cara Menjaga Kesehatan sebagai Bekal Produktivitas dalam Bekerja dan Berkarya
Negara Indonesia telah merdeka yang ke 78 tahun. Sungguh nikmat luar biasa. Beberapa cara untuk menumbuhkan rasa syukur :
- Menghayati kondisi sebelum nikmat kemerdekaan kita rasakan
- Menghayati sulitnya untuk mendapatkan nikmat kemerdekaan
- Menghayati kondisi setelah nikmat kemerdekaan telah dirasakan
- Merenungkan jika nikmat kemerdekaan tidak ada
Hidup segan matipun tak mau
Hidup segan matipun tak mau (Twitter/@syahrial)
Peribahasa ini tepat mengambarkan kondisi masyarakat yang merasakan perihnya penjajahan pada masa sebelum kemerdekaan.
Negara Indonesia telah merdeka yang ke 78 tahun telah kita rasakan ini. Ternyata Indonesia sempat mengalami masa penjajahan dari bangsa yang berbeda.
Mulai dari Portugis tahun 1509-1595M, Spanyol pada 1521-1692 M, Belanda 1602-1942 M, Inggris 1811-1816 M, serta Jepang pada tahun 1942-1945 M.
Dari beberapa negara tersebut, Belanda menjadi negara yang menjajah paling lama yakni 350 tahun atau sama dengan sekitar 127.750 hari. Dengan waktu selama itu, tentu banyak goresan luka yang membekas di bumi pertiwi ini.
Bermula dari hubungan perdaganan antar bangsa pribumi dengan pihak colonial. Hubungan keduanya perlahan menjadi penjajahan.
Baca Juga:Yuk, Intip 11 Pesona Artis Janda yang Berhijab, Anggun dan Sholehah menjadi Dambaan Pria SholehKeutamaan Menikah dengan Janda Menurut Ustaz Khalid Basalamah
Bangsa Indoensia yang saat itu memiliki sumber daya alam yang melimpah dan tidka dimiliki bangsa Eropa merupakan santapan lezat bagi para colonial.
Saat itu kolonial tidak hanya membawa misi perdagangan namun juga membawa misi kekuasaan dan penyebaran agama. Disebut dengan 3G ( Gold, Glory, dan Gospel).
Praktek jual beli melalu hubungan kesepakatan kerja sama meulai berubah dengan sistem monopoli merugikan pribumi.
Pribumi terpaksa menjual murah bahan mentahnya pada penjajah dan membuat penjajah untung besar.
Belanda akhirnya memberlakukan sistem hak Oktroi bagi VOC yang mengijinkan mereka sah untuk memonopoli pasar, membentuk tentara, melakukan kebijakan tanam paksa.