Pelajar SMP di Tegal Sulap Sampah Jadi Meja dan Kursi, DPRD Acungi Jempol

Pelajar SMP di Tegal Sulap Sampah Jadi Meja dan Kursi
Sejumlah pelajar SMP Bhakti Praja Margasari Kabupaten Tegal duduk di kursi yang berbahan limbah plastik. (foto: radar tegal)
0 Komentar

MARGASARI, RADARPEKALONGAN.ID – Pelajar SMP di Tegal sulap sampah jadi meja dan kursi. Sejumlah pelajar tersebut tepatnya siswa SMP di Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal.

Mereka rela mengumpulkan botol plastik bekas air mineral yang diperolehnya di lingkungan sekolahnya maupun rumahnya, lalu dibentuk menjadi meja dan kursi.

Pelajar SMP di Tegal Sulap Sampah Jadi Meja dan Kursi, Undang Pujian

Hasil karya ini mengundang pujian dari Pimpinan DPRD Kabupaten Tegal, KRT Sugoni Adinagoro.

Baca Juga:DPRD Komisi IV Apresiasi Siswa SMPN 1 Kramat Tegal yang Berkarya Membuat Batik EcoprintSaran Komisi IV: Izin Bangunan Jembatan Kaca di Guci Tegal Harus Dilengkapi

Dia mengaku kagum dengan kreatifitas para pelajar SMP di Tegal sulap sampah jadi meja dan kursi. Tepatnya pelajar SMP Bhakti Praja Margasari yang berhasil menyulap limbah botol plastik menjadi perabot rumah tangga.

Menurut Wakil Ketua DPRD dari Fraksi PDI Perjuangan ini, hasil karya tersebut patut ditiru oleh pelajar sekolah lainnya.

Sehingga permasalahan sampah di Kabupaten Tegal yang belum berujung, bisa terbantu.

“Kreatifitas ini sangat bagus. Harus dikembangkan dan diikuti oleh sekolah lainnya,” kata Sugono seraya mengacungi jempol.

Sementara, Kepala SMP Bhakti Praja Margasari Nurkhikmah melalui Waka Kurikulum Nur Miftahul Janah mengucapkan terimakasih atas pujian dari Pimpinan DPRD.

Dia mengungkapkan, sebenarnya keterampilan ini merupakan implementasi dari program kurikulum merdeka dengan mengacu pada Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).

Kegiatan ini diikuti oleh seluruh anak didiknya dari kelas VII dan VIII dengan bimbingan dari beberapa fasilitator.

Baca Juga:Tahun 2023 DPRD Kabupaten Tegal Bahas Tiga Raperda2 Fraksi Meminta Pengelolaan Dana Darurat Harus Direncanakan Secara Intensif

Disebutkan, sesuai dengan dimensi pada P5, kegiatan ini mengutamakan dimensi akhlak pada alam lingkungan, gotong royong, dan kreatif.

“Caranya, siswa mengumpulkan sampah seperti bekas bungkus jajan, minuman, sabun cuci, shampoo, atau yang lainnya, lalu sampah itu dijadikan ecobrick yaitu botol plastik yang terisi potongan-potongan sampah plastik. Kemudian kita bentuk menjadi meja dan kursi,” kata Nur Miftahul Janah menjelaskan.

Dengan adanya kegiatan tersebut, diharapkan anak didiknya bisa menjadi bagian dari penyelamat sampah dan dapat mendorong upaya pengelolaan sampah pada lingkungan sekitar.

0 Komentar