Pemerintah ingin melihat semua pihak happy. Kalau semua happy sudah tentu akan terjadi situasi yang kodusif dalam pembangunan di Jawa Tengah.
Kenaikan UMP Jateng VS Kesinambungan Perusahaan
Sebenarnya yang harus diperjuangkan adalah bagaimana perusahaan dapat berkembang secara berkesinambungan. Di samping itu bagaimana pula perusahaan dapat bertahan dalam kondisi sulit atau situasi yang tidak bersahabat.
Jadi prinsipnya adalah bekerjasama agar mendapatkan hasil yang terbaik. Kalau sudah ada omset yang cukup maka akan sangat mudah untuk membaginya. Namun bila tidak ada omset, apa yang mau dibagikan.
Baca Juga:HUT 77 PGRI, Guru SMKN 1 Dukuhturi Tegal Raih Juara DuaCegah Stunting, 955 Pelajar Terima Paket Makanan Bergizi
Jadi pekerja dan pengusaha harus memiliki kesefahaman dalam melihat UMP ini. Kalau pengusaha fair dan pekerja fair maka akan sepakat dengan prinsip-prinsip tersebut.
Bagaimana kalau pengusahanya tidak fair? Ini yang harus dikritisi bersama. Pengusaha yang tidak fair, yang hanya mementingkan kepentingan pribadi saja, sudah tidak sepatutnya mendapatkan dukungan dari pekerja.
Pengusaha yang baik dan pengusaha yang tidak baik dalam perjalanannya akan terlihat. Jenis pengusaha yang tidak fair, sudah tidak patut mendapatkan dukungan dari siapapun.
Jangan ada dusta di antara pekerja dan pengusaha karena kedua pihak tersebut harus bersatu, saling percaya. Artinya secara hati harus trust, jangan sampai hanya memikirkan kepentingan masing-masing.
Pemerintah harus terus menjembatani kepentingan keduanya. Bagaimana pengusaha dan perusahaan terus maju dan bisa menghadapi tantangan bisnis. Dan bagaimana para pekerja dapat sejahtera dan mendapatkan ilmu pengetahuan, keterampilan dan juga skill yang lainnya.
Dari sini jelas terlihat urgensinya, kolaboasi antara pengusaha, pekerja dan pemerintah adalah kata kunci yang harus dipelihara. Dengan kolaborasi dan saling mendukung, akan mencapai tujuan bersama. (akr)