WONOSOBO – Komisi B DPRD Wonosobo bidang ekonomi dan keuangan gelar sidak di pasar induk wonosobo. Mereka memantau kondisi kebutuhan harga pokok jelang natal dan tahun baru, serta mendengar masukan dari pedagang untuk memajukan dan meramaikan pasar induk sebagai pusat perekonomian rakyat.
“Kita ingin mendengar dan melihat secara langsung kondisi Pasar Induk Wonosobo dari para pedagang, utamanya jelang peringatan natal tahun 2022 dan tahun baru 2023,” ungkap Ketua Komisi B DPRD Wonosobo, Azis Nuriharyono, kemarin.
Menurutnya, menjelang natal dan tahun baru, biasanya ada perubahan terhadap harga harga kebutuhan pokok, sebab permintaan tinggi menyusul kegiatan dan perayaan di masyarakat. Sehingga perlu terus dipantau agar tidak terjadi inflasi dan juga kelangkaan stok barang.
Baca Juga:Luncurkan SiABAH dan JDIH, Bikin Produk Hukum Bisa Pakai AplikasiKetua Umum PBNU Gus Yahya Ajak Elemen NU Majukan Kapabilitas Digital
“Natal dan tahun baru biasanya juga bersamaan dengan libur sekolah dan kegiatan kegiatan hajan lain, maka itu harus diantisipasi, terutama tingkat inflasi,” katanya.
Selain itu, dari monitoring di sejumlah pedagang kebutuhan pokok, terlihat bahwa menjelang akhir bulan Desember ini, barang barang komoditas penting, masih dalam kondisi stabil, terutama harga beras, minyak dan daging.
“Semua stabil, yang sempat naik adalah telur ayam dan cabe, namun harganya masih wajar dan ketersediaan juga cukup,” terangnya.
Azis berharap kepada dinas terkait untuk senantiasa memastikan kondisi pasar disempurnakan dari berbagai sisi, seperti akses jalan, lampu untuk pedagang dan juga air yang menjadi kebutuhan pokok. Sebab pemenuhan dua hal tersebut akan memicu semangat pedagang pasar induk.
“Ada masukan, soal listrik dan air di beberapa titik, selain itu juga soal kebocoran, nanti masukan masukan dan hasil pantauan dari komisi akan di konfirmasi ulang dengan OPD terkait, dalam rangka mencari solusi,” katanya.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi B DPRD Wonosobo, Anto menambahkan bahwa secara umum, kondisi pasar induk yang baru sudah mulai ramai, meski diakui ada beberapa los di lantai 3 dan 4, banyak yang belum terisi.
“Saya kira sudah bagus, tinggal upaya untuk meramaikan pasar. Bahkan untuk lantai 4 sebagai pusat kuliner sudah sangat memenuhi syarat, jadi yang makan di sana bukan dari pedagang saja, tapi masyarakat umum,” katanya.