PEKALONGAN, Radarpekalongan.id – SMK Muhammadiyah Pekalongan melakukan relesensi tempat uji kompetensi yang dilaksanakan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Teknisi Otomotif Profesional Indonesia (TOP).
Relesensi ini bertujuan untuk memenuhi syarat sebagai tempat uji kompetensi. Sehingga tempat yang terlisensi memiliki kewenangan untuk menguji calon tenaga kerja serta guru-guru otomatif.
Ketua kompetensi tehnik kendaraan ringan Omar Khayyam menyampaikan, ada berbagai instrumen yang akan kembali dilisensi oleh LSP TOK, diantaranya sarana prasarana meliouti tempatnya, peralatan teknis, bahan-bahan untuk uji serta administrasi pedoman mutu.
Baca Juga:Pentingnya Bahasa Inggris untuk Dukung Wisata LokalUnggulkan Tahfidz, Kitab dan Sains
“Untuk SMK Muhammadiyah Pekalongan ini sudah kali ke 4 kita melakukan lisensi dijurusan otomotif. Memang setiap 3 tahun ada masa expired sehingga harus ada pembaharuan, sebelum ada pembaharuan maka kami tidak bisa melakukan uji kompetensi,” ungkap Omar, sapaan akrabnya.
Dari hasil lisensi, nanti akan ada temuan dari asessor apa saja yang perlu diperbaiki atau dilengkapi. Namun hal itu cukup mudah karena mengingat SMK Muhammadiyah Pekalongan sudah ke 4 kalinya dilisensi.
“Kalau untuk yang baru, syarat untuk dilisensi ini memang sangat sulit untuk dipenuhi dan rumit. Tapi bagi yang sudah cenderung lebih mudah karena sudah memiliki bekal pengalaman sebelumnya,” imbuhnya.
Sekolah yang memiliki tempat uji kompetensi yang sudah terlesensi, menjadi brand tersendiri. Karena di Kota Pekalongan tidak banyak sekolah yang berwenang untuk melakukan uji kompetensi.
“Di SMK Muhammadiyah Kota Pekalongan baik tempat maupun sudah terlisensi semua. Jadi memang bisa melakukan uji kompetensi bagi calon tenaga kerja maupun guru sesuai keahlian masing-masing. Sehingga lulusan SMK Muhammadiyah Pekalongan mereka sudah bisa langsung memiliki sertifikat kompetensi,” terangnya.
Setidaknya ada 3 subsektor yang akan dilisensi oleh asessor untuk saat inu, yaitu sub sektor roda 4, roda dan bodyrepare.
“Karena kita sudah masuk perdagangan bebas, termasuk sektor ketenaga kerjaan. Kami berharap seluruh tenaga kerja bisa diakui kompetensi nya melalui uji kompetensi, sehingga mereka mampu bersaing di kancah industri yang sabgat ketat persaingannya,” pungkas Omar. (mal)