Menetapkan batasan adalah tentang mengomunikasikan kebutuhanmu terhadap interaksi yang sehat. Sering kali, butuh keberanian untuk melakukannya, tetapi ketika kamu berhasil, maka kenyamanan akan didapatkan.
5 Tipe Personal Boundaries
Meski penting, tidak disangkal pula bahwa self boundaries terkadang sulit untuk diciptakan. Kamu bisa jadi kebingungan untuk menentukannya atau mengomunikasikan batasan yang telah kamu buat kepada orang lain.
Memahami tipe-tipe personal boundaries di bawah ini memungkinkanmu untuk membentuk dan mengomunikasikan batasan pribadimu dengan lebih mudah.
Batasan Emosionalmu
Baca Juga:Simak 8 Kesalahpahaman Terhadap Gangguan Mental Yang Perlu Dibenahi Masyarakat4 Tipe Sleep Chronotype, Kenali Waktu Tidur dan Jam Produktif Terbaikmu
Batasan emosional atau emotional boundaries berkaitan dengan batasan perasaan, mengenai hal-hal emosional apa saja yang menurutmu nyaman dan tidak untuk dibagikan dengan orang lain. Pun perlakuan emosional yang kamu kehendaki dari orang lain.
Batasan emosioanl juga termasuk mengetahui kapan kamu membutuhkan waktu sendiri dan kapan kamu siap membagikan perasaanmu kepada orang lain. Kamu juga bisa mengomunikasikan ketika kamu tidak nyaman terhadap cara orang lain berbicara kepadamu dan bagaimana mereka memperlakukanmu.
Batasan Fisik
Kamu bisa jadi tidak nyaman melakukan interaksi fisik tertentu dengan orang lain. Rasa risih bisa jadi muncul jika orang lain melakukan kontak fisik yang tidak kamu sukai.
Katakanlah kamu tidak nyaman untuk berjabat tangan dengan orang lain. Cara terbaik untuk menetapkan batasan ini adalah dengan mengomunikasikannya lebih awal sehingga terbentuk kebiasaan dan tidak akan menimbulkan masalah ke depannya.
Misalnya ketika bertemu dengan orang baru, kamu bisa melambaikan atau menangkupkan tangan dan mengatakan bahwa kamu senang bertemu dengannya, tetapi tidak bisa berjabat tangan.
Kamu bebas untuk mengatur batasan fisik, maka tidak perlu berpanjang lebar menjelaskan alasannya kepada orang lain.
Batasan Seksual
Ketika berada dalam hubungan romantis, kamu berhak untuk mengatur bagaimana kamu dan pasangan membangun hubungan yang bersifat seksual. Kamu bisa mengomunikasikan apa yang membuatmu nyaman dan tidak nyaman ketika berada di situasi intim.
Baca Juga:Stop Meromantisasi Gangguan Mental: Depresi Bukan Tragedi yang Indah!Alasan Neuroscience Mengapa Adulting Itu Susah
Batasan seksual ini juga berkaitan dengan persetujuan, rasa hormat, pemahaman tentang keinginan masing-masing, serta privasi.