RADARPEKALONGAN.ID – Menghitung lemak tubuh atau body fat merupakan suatu hal yang penting agar kamu bisa benar-benar mengetahui lebih detail bagaimana kondisi tubuh dan membantu agar lebih semangat lagi mencapai berat badan yang kamu idam-idamkan.
Badan kesehatan dunia World Health Organization (WHO) telah memberikan peringatan pasca tahun 1980 bahwa obesitas di seluruh dunia mengalami peningkatan sebesar dua kali lipat, berat badan yang berlebih atau obesitas ini dapat berisiko kematian tinggi.
Hal ini disebabkan karena terjadinya penumpukan lemak tubuh atau body fat yang dapat berpotensi terkena penyakit jantung, kanker, dan berbagai gangguan kesehatan yang lainnya. Berangkat dari latarbelakang tersebut menghitung body fat sangat dianjurkan.
Baca Juga:Penawaran Pertama untuk Pembelian Manchester United Datang dari Bank Islam QatarApa Perbedaan Mobil Listrik dan Hybrid yang Kini Makin Ramai di Pasar Indonesia
Menghitung body fat tidak seperti menghitung berat badan di atas timbangan saja, melainkan ada beberapa cara yang harus kamu coba. Berikut 3 cara menghitung body fat yang dilansir dari Gymfitnessindo.com dan telah dirangkum spesial untuk kamu!
1. Metode RFM (Relative Fat Mass)
Rumus perhitungan body fat dengan metode RFM ini digadang-gadang lebih akurat ketimbang menggunakan metode Body Mass Index. Cara menghitung body fat dengan metode RFM cukup mudah, kamu hanya perlu mengetahui tinggi badan dan lingkar pinggang. Untuk rumus dari RFM ini dipisahkan berdasarkan gender. Berikut cara menghitungnya:
- Perempuan: 76 – (20 x tinggi/lingkar pinggang), hasil dari perhitungan rumus tersebut dapat kamu cocokkan dengan grafik ACE di bawah.
- Laki-laki: 64 – (20 x tinggi/lingkar pinggang), hasil dari perhitungan rumus tersebut dapat kamu cocokkan dengan grafik ACE di bawah
2. Metode BMI (Body Mass Index)
Cara mengukur dengan metode BMI ini sangat mudah dan sudah familiar diberbagai kalangan masyarakat khususnya para olahragawan. Syarat yang dibutuhkan dalam proses menghitung body fat dengan mengunakan metode ini hanya dengan membutuhkan data berat badan dan tinggi badan saja. Berikut penjelasan lebih detailnya:
- Langkah pertama: Ketahuilah tinggi badan kamu, misalnya tinggimu adalah 180 cm kemudian tinggi badan kamu diubah menjadi meter =1,8 m
- Langkah kedua: Kuadratkan tinggi badan kamu masih dalam meter, yaitu 1,8 x 1,8 = 3,24.
- langkah ketiga: Hasil perhitugan tinggi badan kamu dibagi berat badan kamu saat ini, misalnya berat badan kamu adalah 69kg maka BMI menjadi 69/3,24 =21, 29 kg/m2. kemudian cocokkan angka terakhir ini pada kategori BMI maka kondisi berat badan kamu dapat dikategorikan normal.