3. Faktor kondisi di rumah 7%
Faktor rumah dalam hal ini sarana dan prasarana di rumah untuk menunjang belajar, hanya sebesar 7%. Walaupun peralatan yang dimiliki seadanya, tas yang dipunyai siswa pun tidak selalu baru itu tidak masalah.
Bahkan faktor motivasi dari orang tua untuk memberi semangat akan menjadi sangat berpengaruh terhadap masa depan siswa. Semakin sering orang tua memberikan motivasi, semakin berprestasi siswa tersebut.
Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Abdul Fikri Faqih (kanan) bersama Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekalongan Zainul Hakim (kiri) (foto: asep)
Baca Juga:Implementasi 6 Karakter Pelajar Pancasila Menurut Kepala Dinas Pendidikan Kota PekalonganPagi Ini Jam 09.00 Anggota DPR RI, Abdul Fikri Faqih Jadi Pembicara Workshop Pendidikan Karakter
4. Faktor peers atau teman sebaya 7%
Berteman itu penting, tapi terlalu banyak teman dan tidak bisa mengelolanya juga jadi masalah. Bertemanlah dengan sebanyak-banyaknya teman tapi tidak usah menjadi teman spesial semua.
Kadang teman memberikan motivasi, tapi tidak jarang teman juga bisa memunculkan masalah kalau tidak terampil menjaga hubungan. Carilah teman yang baik-baik dan selalu menerima anak apa adanya.
Orang tua pasti sering mendengar cerita anak si A begini wataknya, si B begitu wataknya. Beri saran kepada anak agar dekat dengan teman yang baik.
5. Faktor karakter siswa 49%
Mengapa karakter siswa memegang peran yang penting dalam mewujudkan siswa yang berprestasi? Ya betul karena dari karakter ini siswa akan memiliki bekal yang cukup bagaimana menghadapi masalah.
Karakter tangguh dan tidak mudah putus asa akan menjadikan siswa selalu mencoba hal-hal baru dan tidak pernah menyerah. Karakter sabar akan membuat siswa tidak cepat marah apabila ada hal yang diiginkan tidak segera tercapai.
Karakter ini akan terbawa terus ke masa depan anak. Ketika masih sekolah karakter baiknya sudah tumbuh, sesungguhnya kondisi ini akan menjadi baik bagi anak kelak setelah dewasa.
Peserta seminar pendidikan. (foto: asep)
Litrasi dan Numerasi dalam Merdeka Belajar
Di sisi lain, Abdul Fikri Faqih menjelaskan tentang Merdeka belajar. Dalam kurikulum ini ada 3 hal penting yaitu literasi, numerasi dan sains. Apa maksudnya? Literasi adalah, apakah bacaan siswa di sekolah bisa menyelesaikan persoalan hidup yang sedang dihadapi?