BATANG, RADAR PEKALONGAN.ID – Maraknya kasus pencabulan di Batang turut menarik perhatian Menteri Sosial RI, Tri Rismaharini terjun langsung ke Batang, Senin (16/5/2023). Risma pun langsung memberikan motivasi kepada korban pencabulan, untuk kembali optimis melanjutkan hidup.
Dalam kunjungannya tersebut, Risma menegaskan, Kemensos RI akan memberikan pendampingan baik pemeriksaan medis maupun penanganan psikologis para korban. Selain itu, orang tua dan keluarga korban juga turut diberikan penguatan psikososial dan edukasi pendampingan terhadap anak.
“Tadi anak-anak ada cerita, ada marah, ada yang benci. Dan trauma itu harus dihilangkan, supaya mereka kembali normal. Nantinya kami juga akan berikan dampingan dari terapi psikolog di beberapa anak. Alhamdulillah mereka sudah ada beberapa yang bisa bercerita mereka akan bagaimana ke depannya,” ujar Risma saat ditemui awak media usai kunjungan, Senin (15/5/2023).
Baca Juga:Melati Gringsing Tembus Ekspor ke Singapura Hingga India, Jika Stok Langka Bisa Dihargai Rp1 Juta PerkilogramDicari Karyawan Produksi Teh Dandang Batang, Usia Maksimal 40 Tahun
Tri Rismaharini Terjun Langsung ke Batang Beri Bantuan ATENSI
Risma menjelaskan, anak-anak yang ia temui perlahan sudah mulai terbuka dan siap untuk melanjutkan hidup mereka. Beberapa ada yang ingin mendalami usaha konveksi, dan berbagai rencana lainnya.
Tak hanya sekadar motivasi, Tri Rismaharini Terjun langsung ke Batang untuk memberikan bantuan ATENSI atau Asistensi Rehabilitasi Sosial kepada para korban dengan total sebesar Rp72.800.000. Bantuan yang diberikan terdiri dari bantuan pemenuhan kebutuhan dasar, peralatan sekolah serta bantuan kewirausahaan kepada para korban dan enam orang tua korban anak di bawah umur.
Pj Bupati Batang, Lani Dwi Rejeki mengapresiasi atas perhatian dan bantuan yang diberikan oleh Kemensos RI. Ia menyebut ada 13 anak korban cabul di Batang bersama orang tua yang hadir dan bertemu langsung dengan Tri Rismaharini.
“Tadi anak-anak dimotivasi untuk tetap meraih cita-cita. Tadi juga anak-anak ada yang meminta bantuan usaha untuk orang tuanya. Ada yang usaha bakso, kelontong, kemudian konveksi dan lainnya. Ada yang pengen kerja di Jepang, nanti Bu Menteri akan memfasilitasi kursus bahasa Jepang, dan lainnya,” imbuh Lani.