SEMARANG, RADARPEKALONGAN.ID – Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Diponegoro (UNDIP) menggelar kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat bertema “Pentingnya Hak Anak dan Pola Asuh Positif” bagi para orang tua di RW 11, Kelurahan Tandang, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, pada Minggu (26/10/2025).
Kegiatan yang berlangsung pukul 16.00–17.30 WIB ini diikuti oleh para orang tua siswa dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari taman kanak-kanak hingga sekolah menengah pertama.
Program ini bertujuan meningkatkan kesadaran dan pemahaman orang tua tentang hak-hak dasar anak sebagaimana diatur dalam Konvensi Hak Anak, sekaligus mendorong penerapan pola asuh positif di lingkungan keluarga.
Baca Juga:Edukasi Jam Belajar: Langkah FEB UNDIP Bentuk Karakter dan Tingkatkan Prestasi AnakOrang Tua Wajib Lakukan Adaptasi Pola Asuh Anak di Tengah Era Digital
Melalui pendekatan edukatif dan partisipatif, peserta diajak mengenali berbagai bentuk pola asuh, memahami dampaknya terhadap perkembangan anak, serta mempraktikkan komunikasi yang empatik dan menghargai pendapat anak.
Tim pengabdian masyarakat dari Program Studi Ilmu Ekonomi FEB UNDIP terdiri atas Dr. Alfa Farah, Mayanggita Kirana, M.Sc., Fathimah Kurniawati, M.Ec.Dev., dan Banatul Hayati, M.Si.
Mereka juga berkolaborasi dengan Dr. Dinie Ratri Desiningrum dari Fakultas Psikologi UNDIP yang memaparkan materi tentang prinsip hak anak, pentingnya kelekatan emosional antara orang tua dan anak, serta strategi menerapkan disiplin positif tanpa kekerasan.
Menurut Dr. Alfa Farah, selaku ketua tim pelaksana, kegiatan ini merupakan bentuk nyata pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam bidang pengabdian kepada masyarakat.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin membantu orang tua memahami bahwa setiap anak berhak tumbuh dalam lingkungan yang aman, penuh kasih, dan menghargai pendapatnya. Pola asuh positif tidak hanya membentuk karakter anak yang kuat, tetapi juga menciptakan hubungan keluarga yang harmonis dan saling mendukung,” jelasnya.
Alfa menambahkan, edukasi seperti ini penting untuk membangun kesadaran bahwa mendidik anak bukan hanya soal memenuhi kebutuhan materi, tetapi juga memastikan kebutuhan emosional dan sosial anak terpenuhi agar mereka berkembang secara seimbang.
Sementara itu, Eko Srirahayu, pengelola Rubbik School, mengapresiasi kegiatan tersebut. “Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi para orang tua di komunitas kami. Banyak peserta yang mendapatkan wawasan baru tentang cara berkomunikasi dengan anak tanpa kekerasan, serta bagaimana memberi ruang bagi anak untuk berekspresi dan mengambil keputusan sesuai usianya,” ungkapnya.
