5 Langkah Menanam dan Merawat Tabulampot, Solusi Menanam Tanaman Buah di Lahan Sempit

5 Langkah Menanam dan Merawat Tabulampot, Solusi Menanam Tanaman Buah di Lahan Sempit
Tabulampot, solusi menanam di lahan sempit. (Sumber foto:kampustani.com)
0 Komentar

KAJEN,Radarpekalongan.id – Lahan pekarangan yang sempit, terutama di kawasan perumahan, tak memungkinkan untuk menanam tanaman buah di tanah. Salah satu cara untuk tetap bisa menanam buah di lahan sempit ialah menanam di dalam pot (tabulampot).

Perawatan tabulampot tentu berbeda dengan tanaman yang langsung ditanam di tanah. Akar tabulampot terbatas berada di dalam pot. Sehingga konsumsi kebutuhan tanaman untuk pertumbuhan tergantung pada bagaimana cara perawatannya. Salah satu faktor penentunya, pemberian air dan pupuk yang tepat.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menanam dan merawat tabulapot. Kita bahas dari pemilihan bibit, penyiapan media tanam, dan perawatannya mulai dari penyiraman, pemangkasan, pemupukan, pengendalian hama penyakit hingga pergantian pot.

Baca Juga:Curug Bendo, Pesona Air Terjun di Pedalaman Hutan Pakuluran Pekalongan7 Mahasiswa KKN UIN Gus Dur Tersesat di Hutan Pakuluran Doro, Ini Kisah Pencariannya Yang Menggemparkan

  1. Jenis-jenis tanaman tabulampot dan pemilihan bibit berkualitas

Semua jenis tanaman buah bisa tumbuh dalam tabulampot. Namun, tidak semua tabulampot mampu menghasilkan buah. Sekalipun mampu tumbuh subur, beberapa buah nyatanya tidak bisa berbuah jika ditanam menggunakan metode tambulampot. Berikut tanaman buah dikelompokan dalam kategori mudah, sulit dan belum bisa berbuah.1) Tanaman buah yang mudah berbuah dalam tabulampot, terdiri dari: jeruk, sawo, mangga, jambu biji, anggur, dan jambu air.2) Tanaman buah yang sulit berbuah dalam tabulampot, terdiri dari: lengkeng, rambutan, duku, manggis, dan jambu bol.3) Tamanan buah yang belum bisa berbuah dalam tabulampot, terdiri dari: alpukat dan durian.

Salah satu tingkat keberhasilan tabulampot sangat ditentukan oleh bibit tanaman yang dipilih. Untuk tabulampot, Anda bisa memilih bibit vegetatif, yakni bibit dari hasil perbanyakan dari cangkok, penyambungan atau okulasi. Bibit vegetatif memiliki sifat yang sama dengan induknya. Berbeda dengan bibit generatif yang tidak mudah untuk diprediksi. Selain itu, bibit vegetatif juga lebih cepat berbuah jika dibanding bibit generatif. Pilihlah bibit yang bebas dari hama ataupun penyakit tanaman. Anda bisa memilih bibit yang memiliki sertifikat.

  1. Penyiapan media tanam

Ada banyak media tanam yang bisa dipilih untuk tabulampot. Untuk tabulampot, pastikan pilih media tanam yang mampu menyimpan air dan nutrisi. Umumnya media tanam yang dipilih terbuat dari campuran tanah, arang sekam dan kompos dengan perbandingan 1:1:1. Atau dengan perbandingan sama, bisa juga menggunakan campuran tanah, sekam padi, dan pupuk kambing.

0 Komentar