Beratnya Perjuangan Ibu Hamil, 4 Kondisi Ini Sering Tak Disadari Para Suami

Beratnya Perjuangan Ibu Hamil, 4 Kondisi Ini Sering Tak Disadari Para Suami
Ilustrasi beratnya perjuangan ibu hamil. (freepik)
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID – Pernahkah kalian para laki-laki mengamati dan secara empatik merasakan beratnya perjuangan ibu hamil? Rasanya memang layak, worth it, kalau seorang ibu sedemikian menempati kedudukan mulia mengingat apa yang mereka tanggungbebankan selama masa kehamilan, melahirkan, dan menyusui anak.

Menariknya, dalam Al-Qur’an Allah juga menggunakan bahasa yang sangat mewakili beratnya perjuangan ibu hamil ini. Misal dalam potongan QS. Al-Ahqaf ayat 15 berikut ini;

“Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan…”

Baca Juga:[PUISI] MEMELUK RINDULima Wilayah Pesisir Kendal Sukses Ditanami Total 8.000 Mangrove

Berikutnya disebutkan juga dalam QS. Luqman ayat 14:“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun…”

Tiga puluh bulan adalah perhitungan masa kehamilan, melahirkan hingga menyusui selama 2 tahun sebelum akhirnya menyapihnya. Jadi, beratnya perjuangan ibu hamil memang disebut secara khusus dalam AL-Qur’an kan?

Pantas saja Islam memberikan penghormatan yang tinggi pada sosok ibu. Beberapa label kemuliaan disematkan khusus untuk para ibu. Seperti ungkapan surga di bawah telapak kaki ibu, yang menggambarkan betapa besarnya status ridha seorang ibu.

Seorang laki-laki pernah mendatangi dan bertanya kepada Rasulullah. “Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali? Nabi Saw pun menjawab; “ibumu!”.

Orang itu bertanya lagi; “Kemudian siapa lagi? Nabi Saw menjawab; “Ibumu!”. Lelaki ini masih bertanya, “Kemudian siapa lagi? Dijawab Nabi Saw; “Ibumu!”Orang itu kembali bertanya; “Kemudian siapa lagi?” Nabi Saw akhirnya menjawab; “Kemudian ayahmu”.

Hadits ini seolah menegaskan betapa tingginya kedudukan seorang ibu dalam konteks birul waladin atau bakti anak pada orang tuanya. Disimbolkan dengan rasio tiga banding satu. Tiga rasa hormat ini relate dengan fase terberat seorang ibu saat hamil, lalu melahirkan, dan menyusui selama total 30 bulan tadi.

0 Komentar