Durian Boyo dan Lolong, Durian Lokal Pekalongan Paling Diburu Masyarakat

Durian boyo dan lolong pekalongan digemari warga
Gunungan durian disusun di kantor balai Desa Lemahabang saat tasyakuran petani durian di desa itu. (Hadi Waluyo)
0 Komentar

KAJEN,Radarpekalongan.id – Kabupaten Pekalongan merupakan salah satu daerah penghasil buah durian di Jawa Tengah, karena produktivitas tanaman buah ini termasuk tinggi dan banyak dibudidayakan oleh petani.

Sentra durian di Kabupaten Pekalongan ada di Kecamatan Doro, Karanganyar dan sebagian di Kecamatan Talun. Meskipun di beberapa kecamatan lainnya ada pula produksi buah duriannya, seperti di Lebakbarang, Paninggaran, dan Kandangserang.

Di Kecamatan Doro, ada durian lokal khas yakni jenis Boyo. Sedangkan di Kecamatan Karanganyar ada durian Lolong. Lolong juga merupakan salah satu destinasi wisata di Kabupaten Pekalongan.

Baca Juga:Durian Lokal Kecamatan Karanganyar, Bentuk Lebih Kecil, Citarasa TinggiNikmati Wisata Air di Kecamatan Karanganyar, Ada Wisata Ciblon Karanggondang yang Murah Meriah

Baik durian Boyo maupun durian Lolong punya keunggulan dan cita rasa khas tersendiri, sehingga banyak diburu masyarakat. “Dua durian lokal ini paling diburu, karena memiliki cita rasa yang khas,” kata Soleh, petani durian di Desa Lolong.

Pemkab Pekalongan dan pemerintah desa penghasil durian terus mempromosikan potensi pertanian tersebut. Sehingga di sentra-sentra durian ini berkembang menjadi destinasi wisata. Salah satunya pemkab gelar Festival Durian Lolong (Karanganyar), tasyakuran durian Lemahabang (Doro), dan tasyakuran petani durian Pungangan (Doro). Kegiatan yang sama juga dilaksanakan di beberapa desa lainnya. Ini merupakan salah satu bentuk promosi produk pertanian oleh masyarakat secara umum.

Desa Lemahabang, Kecamatan Doro, merupakan salah satu sentra buah durian di Kabupaten Pekalongan. Saat musim panen durian, para petani bisa memperoleh pemasukan puluhan juta dari hasil menjual durian.

Di Desa Lemahabang terdapat lebih dari 200 petani durian. Musim panen durian pada bulan Desember. Puncaknya di bulan Januari hingga Februari. Warga Desa Lemah Abang juga mengembangkan varietas durian bawor yang miliki citarasa unik.

Ani Lestari (29), penikmat durian dari Purwokerto, mengatakan, ia bersama keluarga datang ke Desa Lemahabang, karena ingin mencari durian lokal yang mempunyai ciri khas bijinya kecil. Menurutnya, sensasi makan durian di Lemahabang berbeda karena bisa menikmati keindahan alam pedesaan.

0 Komentar