Kakak Beradik di Kabupaten Pekalongan Lumpuh, Diduga Akibat Dampak Stunting

Kakak Beradik di Kabupaten Pekalongan Lumpuh, Diduga Akibat Dampak Stunting
Camat Petungkriyono Hadi Surono bersama Dinsos mendatangi rumah Kadil di Desa Kasimpar. Kadil miliki dua anak dengan kondisi lumpuh. (Hadi Waluyo).
0 Komentar

KAJEN,Radarpekalongan.id – Kakak beradik di Dukuh Cokrowati, Desa Kasimpar, Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, lumpuh. Keduanya hanya terbaring di tempat tidur. Diduga kelumpuhan itu akibat dampak stunting.

Di sisi lain, orang tua mereka termasuk keluarga tak mampu. Mereka berharap ada bantuan dari pemerintah untuk bisa nanam selong di petak kecil di dekat rumahnya. Sehingga selain bisa merawat kedua anaknya, si ibu masih bisa bercocok tanam tanaman selong untuk menambah penghasilan keluarga.

Kadil, ayah dari dua anak yang lumpuh itu didampingi istrinya mengungkapkan hal itu saat petugas dari Balai Kartini Temanggung, Kemensos, melakukan asesmen di rumah mereka, baru-baru ini. Petugas dari Balai Kartini ini didampingi pejabat dari Dinas Sosial Kabupaten Pekalongan, Camat Petungkriyono Hadi Surono, TKSK dan PKH Kecamatan Petungkriyono. Selain melakukan asesmen Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS), tim menyerahkan bantuan sembako, alas tidur dan selimut yang bersumber dari Lumbung Sosial Kecamatan.

Baca Juga:Koramil Karanganyar Kodim 0710 Pekalongan Ikut Perangi StuntingKasus Stunting Hingga Agustus 2022 di Kabupaten Pekalongan Ada 747 Kasus, Bisa Dipicu Salah Pola Asuh

Camat Petungkriyono Hadi Surono, kemarin, mengatakan, ditargetkan untuk Kecamatan Petungkriyono bisa menemukan sekitar 100-an PPKS. Di antara kriteria PPKS (dulu PMKS) ialah anak dengan kedisabilitasan, penyandang disabilitas, anak terlantar, anak jalanan, gelandangan, pengemis, pemulung, ODHA, korban bencana alam, dan perempuan rawan sosial ekonomi.

Dalam blusukan itu, petugas mendatangi rumah Tanyo di Desa Yosorejo. Istri Tanyo mengalami gangguan jiwa. Ia mempunyai dua anak sekolah, dan keluarganya masuk kategori fakir miskin. Tim juga menyambangi rumah Kadil di Desa Kasimpar. Kadil memiliki dua anak disabilitas berat. Keluarganya juga merupakan keluarga kurang mampu.

Hadi mengatakan, di Petungkriyono masih banyak anak dengan kedisabilitasan. Ia menyebut ada sekitar 25 KK. Faktor penyebab utamanya diduga akibat stunting.“Diduga sebagian besar akibat dampak stunting. Dulu kena stunting, penanganannya telat. Makanya sekarang penanganan stunting digencarkan,” ujar dia.

Ada pula karena faktor keturunan. Ia menyebut ada tiga kepala keluarga yang masih satu keluarga anaknya mengalami lumpuh. Faktor penyebab ketiga, lanjut dia, diduga akibat penyakit tertentu. Saat rapat penanganan stunting tingkat kecamatan juga dibahas persoalan itu. “Secara ekonomi untuk standar makan di sini ada semua. Kenapa terjadi seperti itu,” ujar dia.

0 Komentar