Mengulas Motif Jlamprang Batik Pekalongan dari Sejarah, Perkembangan dan Maknanya

motif jlamprang batik pekalongan
Motif jlamprang batik Pekalongan menarik (twitter/@munirtxt)
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID – Mendengar motif jlamprang batik Pekalongan tidak terlalu asing bagi kita. Motif Jlamprang merupakan ragam hias khas batik Pekalongan.

Sebagai Kota Batik, Pekalongan dikenal memiliki motif yang terkenal seperti buketan, liong, hokokai, semen dan salah satunya Jlamprang.

Pekalongan yang wilayahnya terletak di pesisir Jawa. Membuat batik Pekalongan dipengaruhi oleh budaya dan agama dari negara lain seperti Arab, Cina dan India.

Baca Juga:Fakta Menarik tentang Batik Pekalongan Motif Pagi Sore beserta SejarahnyaMengulik Batik Pekalongan Motif Buketan

Batik Pekalongan juga mempunyai ciri khas berwarna-warni dan juga naturalistik yang mengambil motif dari tumbuhan dan hewan.

Karena batik Pekalongan terdapat pengaruh budaya, agama dan ciri khas warna. Motif jlamprang salah satunya yang menarik untuk dibahas.

Motif jlamprang (Twitter/@batikparang)

Motif jlamprang batik Pekalongan itu dahulunya merupakan pengembangan dari motif kain patola dari India yang berbentuk geometris kadang berbentuk bintang atau mata angin dan menggunakan ranting yang ujungnya berbentuk segi empat.

Motif jlamprang batik Pekalongan kini menjadi ciri kota dan penghias ornamen di salah satu hotel berbintang di kota batik bisa dijumpai dengan mudah.

Filosofi motif jlamprang bisa kita pelajari dengan langsung bertemu pengrajin batik di kelurahan Krapyak yang masih memproduksi motif jlamprang hingga saat ini.

Sejarah munculnya motif Jlamprang Batik Pekalongan

Pada abad 17 para saudagar dari India datang ke kota-kota yang dekat dengan pantai Utara Jawa salah satu kota mereka singgahi adalah Kota Pekalongan.

Para pedagang dari India membawa berbagai macam barang dagangan, salah satunya ialah kain sutra. Dari beberapa kain sutra yang mereka bawa, antara lain ada kain patola, sembagi dan polikat.

Baca Juga:Rekomendasi Batik Tunik 2023 agar Anda Tampil Cantik dan MempesonaIni Dia 7 Rekomendasi Batik Pekalongan untuk Pesta, Keren dan Berkelas

Motif dan kain tersebut berbentuk geometris dan sangat indah dibuat dengan teknik double ikat yang disebut dengan patola (sembagi atau polikat) yang dikenal di jawa sebagai kain cinde.

Batik motif jlamprang (Twitter/@museumbatik)

Warna yang digunakan adalah merah dan biru indigo. Barang tersebut sangat disukai golongan masyarakat menengah ke atas.

Motif kain patola ini memberi inspirasi para pembatik di daerah pesisir maupun pedalaman bahkan lingkungan kraton untuk membuat kain serupa.

0 Komentar