[ARTIKEL] Eksistensi Perkebunan Teh Semugih di Pemalang: Destinasi Wisata Sejarah dan Edukasi

perkebunan teh semugih
0 Komentar

Oleh: Azista Difanaya KhoirunisaMahasiswi Jurusan Pendidikan Sejarah, Universitas Negeri Semarang

A. Sejarah Perkebunan Teh Semugih

Perkebunan teh Semugih merupakan perkebunan teh peninggalan masa pemerintah kolonial Belanda. Pada tahun 1902, perusahaan teh didirikan oleh Louis Matrijs Don Qriot seorang warga Belanda. Sedangkan saat ini Pabrik Teh Semugih merupakan gabungan dari perkebunan teh Semugih dan perkebunan Pesantren yang dimiliki oleh Nederlandsche Handel Maatschappij (Perusahaan Dagang Belanda).

Nederlandsche Handel-Maatschappij (Perusahaan Dagang Belanda) didirikan pada tanggal 9 Maret 1824 oleh Raja Willem I. Peran Raja Willem I dalam Nederlandsche HandelMaatschappij (Perusahaan Dagang Belanda) adalah sebagai pemegang saham utama dan memiliki pengaruh yang kuat dalam perusahaan tersebut.

Pada sepuluh tahun pendirian Nederlandsche Handel-Maatschappij (Perusahaan Dagang Belanda) berfokus di wilayah Hindia Belanda dan memainkan peran untuk mengembangkan perdagangan antara Belanda dan Hindia Belanda. Pengenalan Cultuurstelsel oleh Johannes van den Bosch pada masa pemerintahan kolonial Belanda sekitar tahun 1930-1870 menguntungkan pihak Nederlandsche Handel-Maatschappij (Perusahaan Dagang Belanda).

Baca Juga:Peringati HUT TNI, DPP Petanesia bersama Ormas di Kota Pekalongan Gelar Longmarch dan Berikan Tumpeng ke Kodim 0710/PekalonganKolaborasi Apik BPJS Kesehatan, Wujudkan Transformasi Mutu Layanan JKN yang Cepat, Mudah dan Setara

Sejak tahun 1880, Nederlandsche Handel-Maatschappij (Perusahaan Dagang Belanda) berfokus pada perbankan, penerbitan obligasi, dan saham perusahaan.

Pada saat mendirikan pabrik dan perkebunan teh, Louis Matrijs Don Qriot mengambil dari modal sendiri dan pinjaman dari orang Tionghoa. Pada saat awal berdiri, budidaya teh di perkebunan teh Semugih masih menggunakan teknologi tradisional untuk proses pengeringan, tapi hal tersebut tidak menyurutkan semangat perusahaan untuk tetap membudidayakan teh yang akhirnya dapat menjadi pemasok teh untuk kebutuhan pasar Eropa.

Bahkan seorang Residen J.J. Verwijk mendorong perkebunan teh Semugih untuk mengajukan proposal perusahaan ke perkebunan teh Priangan untuk mendatangkan orang dari perkebunan teh Priangan agar dapat menyediakan tanaman teh yang berkualitas dari perkebunan teh Priangan.

Para pekerja dari perkebunan teh di Semugih berasal dari orang pribumi yang berasal dari warga sekitar dan luar daerah. Keberadaan perkebunan teh ini mempengaruhi perkembangan agama Kristen di Pemalang bagian Selatan. Hal tersebut dibuktikan dengan kedatangan para misionaris dari Belanda atau istilah lainnya adalah Zending.

0 Komentar