Rapat Pleno DPSHP Akhir, Panwaslu Kedungwuni Beri Masukan Terkait Pemilih Non KTP-el

Rapat Pleno DPSHP
0 Komentar

KEDUNGWUNI – Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Kec. Kedungwuni Kab. Pekalongan mengadakan Rapat Pleno DPSHP-A atau Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Daftar Pemilih Sementara Hasil Perbaikan Akhir Tingkat Kecamatan, di Aula Kecamatan Kedungwuni, beberapa waktu lalu.

Acara dihadiri oleh Camat Kedungwuni, Perwakilan Kapolsek, Perwakilan Danramil, PPK Kedungwuni, Panwaslu Kedungwuni, perwakilan Partai Politik dan PPS se-Kecamatan Kedungwuni.

Rapat Pleno dibuka oleh Ketua PPK Kedungwuni. Kemudian Rekapitulasi DPSHP Akhir dibacakan oleh semua anggota. Dari hasil rapat diputuskan bahwa jumlah Desa di Kedungwuni sebanyak 19 Desa dengan jumlah TPS sebanyak 276, dengan total 74.392 pemilih aktif, 344 pemilih baru, 428 pemilih tidak memenuhi syarat, 1.067 perbaikan data pemilih dan 943 pemilih potensial non KTP-el.

Baca Juga:vivo Y36, Gaya Sultan Performa JagoanBerikut 3 Tips Sukses Dirikan Startup, Anda Bisa Coba…

Dalam kegiatan tersebut dihadiri Panwaslu Kecamatan Kedungwuni, Agung Bisyara mengapresiasi kinerja dan kerjasama yang dibangun oleh PPK dengan berbagai elemen sehingga bisa menyelesaikan data pemilih dalam pemilu 2024.

Meski begitu, masih ada permasalahan dalam data pemilih yakni masih banyaknya pemilih pemilih potensial non KTP-el.

“Sebenarnya pasca rapat DPHSP sebelumnya, sudah ada upaya jemput bola perekaman KTP-el yang dilakukan oleh Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Kabupaten Pekalongan. Namun dari sekitar 1980an pemilih potensial non KTP-el baru terekam sebanyak 1.037 atau sekitar 52 persen,” ujarnya.

Sisa dari pemilih yang belum terekam, lanjutnya, nantinya perlu disikapi bersama agar dikemudian hari tidak terjadi permasalahan terkait pemilih.

Sementara itu, Camat Kedungwuni Bambang Dwi Yuswanto menuturkan, terkait masih banyaknya pemilih potensial non KTP-el agar bisa ditindaklanjuti bersama, nantinya data yang ada di PPK bisa disinkronkan dengan data yang ada di desa sehingga semua bisa bergerak untuk membantu warga yang belum mempunyai KTP-el.

“Nanti kita undang para Kades juga untuk lebih mengetahui permasalahan jemput bola perekaman KTP-el. Apakah pada saat itu banyak yang masih sekolah atau banyak yang masih diluar kota. Sehingga nantinya bisa lebih maksimal dan tidak ada permasalahan data dikemudian hari,” paparnya.

0 Komentar