Tradisi Pengantin Giling di Pabrik Gula Sragi Kabupaten Pekalongan

Tradisi Pengantin Giling
0 Komentar

Oleh : Rachel Amalia (20122140)

Sragi merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah. Salah satu tradisi yang ada di kecamatan Sragi yaitu terletak di pabrik gula Sragi. Pabrik gula sragi merupakan warisan peninggalan sejarah zaman Belanda yang berdiri sejak tahun 1928 dan masih beroperasi hingga sekarang. Masa produksi gula di pabrik tersebut berkisar 3-5 bulan per tahunnya, dan biasanya pabrik gula Sragi ini memulai masa produksi pada bulan Mei dan berakhir pada bulan Agustus atau Oktober.

Tradisi yang dimaksud yaitu tradisi pengantin giling. Pengantin giling adalah sepasang boneka pengantin yang terbuat dari tepung beras dan menyerupai manusia. Tradisi ini dilaksanakan di pabrik gula Sragi ketika akan melaksanakan panen dan giling tebu. Hal tersebut bertujuan untuk memberi tahu kepada masyarakat kecamatan Sragi bahwa pabrik gula Sragi sudah mulai panen tebu. Selain itu tradisi tersebut juga dilaksanakan untuk pengharapan atau persembahan agar proses produksi gula dapat berjalan dengan lancar dan sukses. Ritual kirab pengantin giling ini merupakan sesuatu yang unik, dan juga warisan budaya turun temurun yang dilestarikan sebagai tanda syukur atas hasil bumi yang diberikan oleh Allah swt.

Tradisi pengantin giling ini juga biasa disebut dengan upacara tradisional yang bersifat kepercayaan yang dianggap sakral dan suci. Karena tradisi pengantin giling dipercaya oleh masyarakat sekitar dapat menghindarkan dari gangguan roh-roh jahat. Kepercayaan mengenai hal ini telah berkembang sejak lama, yakni sejak zaman prasejarah yang dinilai sangat khas dan unik hingga sekarang. Kirab tersebut dilaksanakan oleh masyarakat setiap satu tahun sekali.

Baca Juga:Kemenag Membutuhkan 342 Guru dan Tenaga Kependidikan di Madrasah UnggulanKankemenag Kabupaten Pekalongan Lakukan Monev Pembangunan Gedung SBSN KUA Kecamatan Wonokerto, Progres Baru 14,9%

Prosesi acara kirab pengantin giling tersebut meliputi karnaval yang diikuti dengan pemetikan tebu sampai penggilingan pengantin tersebut. Didalam tradisi ini memerlukan benda-benda yang harus disiapkan, antara lain satu paket ancak yang terdiri dari bubur cadil, bubur polos, bubur mojopahit, pecak welut, pecak udang, urab jantung, ayang panggang, tujuh golong kecil, kopi pahit, kopi manis, kelapa hijau, dan bajigur. Kemudian terdapat jamu-jamuan seperti jamu klenting kuning, serta bahan-bahan lainnya, yaitu rokok, pisang tujuh rupa, kolak, bunga setaman, buah-buahan dan seekor kerbau.

0 Komentar