Setiap orang pasti pernah mengalami kecemasan atau masa-masa di mana mereka didera perasaan cemas dan khawatir. Bagaimanapun, ini adalah pengalaman manusia yang normal. Memiliki alat untuk membantu dirimu menenangkan pikiran dan tubuh dapat mengurangi intensitas dan durasi situasi saat kamu mengalami kecemasan tersebut.
Berikut empat strategi yang dapat kamu terapkan saat mengalami kecemasan untuk menenangkan pikiran, meredakan kecemasan, dan membantu dirimu mendapatkan kembali kendali atas pikiran sehingga kamu dapat merasa lebih baik.
Menenangkan Diri saat Mengalami Kecemasan
1 – Pahami Hubungan Antara Kecemasan dan Depresi
Baca Juga:Tidak Ada yang Membuat Bahagia: Atasi Perasaan Tersebut dengan 6 Hal Ini5 Hal yang Perlu Dilakukan Jika Kamu Kehilangan Minat Terhadap Banyak Hal
Meskipun bukan strategi khusus, memahami hubungan antara kecemasan dan depresi dapat membantu dirimu menentukan apakah masalah yang kamu hadapi bersifat sementara atau merupakan tanda dari sesuatu yang lebih serius.
Menurut Leela R. Magavi, MD, seorang psikiater dan direktur medis regional untuk Psikiatri Komunitas, kecemasan dan depresi saling terkait dan sering kali saling memperburuk. Salah satu alasannya, katanya, adalah karena zat kimia saraf yang sama terlibat dalam kedua kondisi tersebut.
Lebih khusus lagi, Julian Lagoy, MD, psikiater dari Community Psychiatry, menjelaskan bahwa karena penurunan serotonin menyebabkan depresi dan kecemasan, biasanya seseorang yang mengalami depresi juga merasa cemas pada saat yang bersamaan. Itulah mengapa penting untuk mengakui perasaan cemas saat kamu mengalami kecemasan dan menyampaikannya kepada ahlinya, terutama jika kamu telah didiagnosis menderita depresi atau menunjukkan tanda-tanda depresi.
2 – Akui Kecemasanmu
Mengakui saat kamu mengalami kecemasan atau merasa cemas memungkinkan dirimu mengambil langkah untuk meringankan gejalanya. Langkah pertama adalah menerima bahwa kamu tidak bisa mengendalikan segalanya.
Untuk melakukan hal ini, Anxiety and Depression Association of America (ADAA) merekomendasikan untuk menempatkan perasaan stres atau kecemasan dalam perspektif.
Saat kamu mengalami kecemasan atau mempunyai pikiran cemas yang tidak kunjung hilang, tanyakan pada dirimu sendiri: “Apakah ini seburuk yang aku kira?” Jalani dirimu melalui proses memecah pemikiran tersebut sebelum melompat ke skenario terburuk. Jika kamu masih menjawab ya, tanyakan pada dirimu sendiri hal berikut: