Kisah Dramatis Proses Evakuasi Korban Longsor di Kendal: “Tebing Tiba-Tiba Runtuh”

Kisah Dramatis Proses Evakuasi Korban Longsor di Kendal: “Tebing Tiba-Tiba Runtuh”
ACHMAD ZAENURI KORBAN LONGSOR - Waliyah (perempuan) korban tanah longsor, Kamis 23 Januari 2025.
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID, KENDAL – Bencana banjir dan longsor yang melanda Desa Wonodadi, Kecamatan Plantungan, Kabupaten Kendal, Senin (20/1/2025) malam, menjadi pengalaman pilu bagi Eko Supriyanto dan keluarganya. Longsor terjadi secara tiba-tiba, menghantam rumah mereka, dan menyebabkan proses evakuasi berlangsung dramatis di tengah derasnya hujan.

Eko menceritakan bahwa bencana bermula saat hujan deras disertai angin kencang mengguyur wilayah tersebut sejak sore. Tanpa ada firasat buruk, tebing setinggi tiga meter di belakang rumahnya tiba-tiba longsor, menghancurkan bagian belakang rumah yang ia tinggali bersama istri, Waliyah, dan anaknya.

“Tebing di belakang rumah runtuh tiba-tiba, menghantam tembok rumah kami hingga roboh dan menimpa istri yang sedang berada di dalam,” ujar Eko saat ditemui di Rumah Sakit Islam (RSI) Kendal, tempat istrinya dirawat.

Baca Juga:Pelantikan Kepala Daerah Terpilih Disepakati 6 Februari 2025, Faiz Kurniawan dan KPU Batang Tunggu AturJembatan Tembelan Putus, Delapan Desa di Petungkriyono Terisolasi Akibat Banjir Bandang

Akibat insiden tersebut, Waliyah mengalami luka serius pada tangan, pinggul, dan kaki akibat tertimpa reruntuhan tembok. Beberapa tulangnya bergeser akibat benturan keras. Beruntung, anak mereka yang masih kecil selamat tanpa cedera.

Evakuasi Dramatis di Tengah Longsor

Proses evakuasi keluarga Eko berlangsung penuh tantangan. Material longsoran yang berat menyulitkan petugas BPBD dan warga sekitar dalam mengevakuasi korban. Dibutuhkan waktu lebih dari satu jam untuk mengeluarkan Waliyah dari balik reruntuhan tembok.

“Alhamdulillah, meskipun cedera serius, istri saya berhasil diselamatkan. Anak kami juga selamat tanpa luka,” ungkap Eko penuh rasa syukur.

Ia juga berterima kasih kepada petugas BPBD, warga, dan para pihak yang membantu. Selain itu, pembiayaan perawatan sang istri turut ditanggung oleh Lazismu Kendal, sehingga meringankan beban keluarganya.

“Kami sangat berterima kasih kepada Lazismu Kendal yang telah membantu biaya pengobatan istri saya,” ujar Eko.

Potensi Longsor di Wilayah Curam

Dusun Bongkaran, Desa Wonodadi, dikenal memiliki kondisi geografis yang rawan longsor akibat banyaknya tebing curam. Usai bencana, warga bersama BPBD, TNI, dan Polri bergotong royong membersihkan material longsoran di lokasi kejadian.

Meskipun bencana kali ini tidak memakan korban jiwa, Eko berharap pemerintah dapat memberikan perhatian lebih terhadap mitigasi bencana di wilayah rawan longsor seperti Dusun Bongkaran.

0 Komentar