Cara IPPNU Kendal Cegah Stunting Sejak Dini, Bekali Remaja Putri untuk Cegah Malnutrisi

IPPNU
ANTUSIAS - Para peserta antusias mengikuti pelatihan pendampingan remaja putri dalam pencegahan malnutrisi masa prakonsepsi yang digelar PC IPPNU Kendal.
0 Komentar

KENDAL – Ikhtiar membantu mencegah stunting juga dilakukan Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kabupaten Kendal. Melalui kegiatan Pelatihan Pendampingan Remaja Putri dalam Pencegahan Malnutrisi Masa Prakonsepsi, mereka ingin mengajak remaja putri untuk mencegah stunting sejak dini.

Pelatihan yang dipusatkan di Watersix Weleri pada Ahad (19/11/2023) lalu ini diikuti total 30 peserta. Mereka berasal dari enam 6 PAC terpilih oleh PC IPPNU, yaitu Kendal, Cepiring, Patebon, Pegandon, Kangkung, dan Weleri. Untuk mengisi pelatihan, panitia menghadirkan narasumber kompeten, yakni Koordinator Promosi dan Pemberdayaan Dinas Kesehatan Kendal dr. Endah Puspitorini dan Yunia Indah, serta Pengajar Poltekkes Nur Khafidoh.

“Pelatihan ini dilakukan untuk memberikan pengetahuan sekaligus pendampingan dalam menjaga kondisi harian tubuh di kalangan remaja putri, sehingga ketika mereka menikah nanti asupan nutrisinya terpenuhi, dan stunting pada calon bayi saat hamil bisa dicegah,” ungkap Ketua PC IPPNU Kendal, Nur Safitri, seperti dilansir portal pcnukendal.com pada 20 November 2023.

Baca Juga:UIN Gus Dur Jalin Kerja Sama dengan IAIN Metro LampungPeralihan Musim, BPBD Mulai Siaga

Dijelaskan Safitri, bahwa output dari pelatihan ini adalah para peserta nantinya bisa menjadi pendamping remaja putri di wilayah masing-masing sehingga harapannya masalah malnutrisi pada usia menuju pernikahan yang bisa berdampak pada menurunnya angka stunting di Kabupaten Kendal.

Dia menyebut rentang usia 17 sampai 24 tahun pada dasarnya rentan mengalami Kekurangan Energi Kronis (KEK). Kondisi inilah yang bisa memicu terjadinya cutting atau mengalami malnutrisi yang dapat berdampak pada kesehatan anak ketika sudah menikah dan memiliki anak.

“Jadi, malnutrisi adalah kondisi ketika asupan nutrisi tidak sesuai dengan kebutuhan harian tubuh baik kekurangan atau kelebihan makro (karbohidrat, protein, dan lemak, red) atau mikronutrien (vitamin dan mineral, red),” jelas Safitri.

Mengingat pentingnya pemahaman soal malnutrisi dalam upaya mencegah stunting ini, dia berharap pelatihan ini tidak hanya di berhenti 6 kecamatan. Lebih dari itu juga mampu menjangkau anggota IPPNU seluruh kecamatan di Kabupaten Kendal.

“Kita akan adakan diskusi setiap sekian minggu sekali, ketika ada pertemuan rutin langsung kita adakan pemeriksaan HB, tinggi badan, berat badan, lila, agar semua dapat terkontrol dan kita beri tablet tambah darah,” terang Safitri.

0 Komentar