HUT ke-39, SMPN 5 Batang Bangga Kenalkan Budaya Nusantara ke Masyarakat

SMPN 5 Batang
PARADE - SMPN 5 Batang saat menggelar parade budaya dalam rangka HUT ke-39.
0 Komentar

BATANG – Momen HUT ke-39 dimanfaatkan SMPN 5 Batang untuk menunjukkan kebanggaan mereka terhadap budaya lokal. Ratusan siswa pun terjun ke jalanan menampilkan sederet budaya Nusantara. Mulai dari kebudayaan Jawa, Bali dilengkapi atraksi dan atribut pendukung.

Tak ayal, parade budaya ini turut disambut apik oleh masyarakat sekitar. Banyak masyarakat rela berpanas-panasan melihat performance dari para pelajar yang bangga akan budaya Nusantara.

Ketua panitia pawai budaya, Chuzaenudin menyampaikan, sebanyak 16 budaya ditampilkan untuk mewakili keragaman budaya dari Sabang sampai Merauke.

Baca Juga:Pemilu, ASN Diharapkan NetralLagi, Penanam Modal Asing Tiongkok Tanam Investasi Rp1 triliun di KITB

“Kostumnya bergaram, ada yang pakai adat Kalimantan, Bali, Papua dan Jawa,” katanya, saat ditemui, di halaman SMPN 5 Batang, Kabupaten Batang, Kamis (23/11/2023).

Parade budaya ini dilatarbelakangi oleh kecemasan para pendidik akan karakter anak yang mulai melupakan budaya leluhur. Dengan parade ini, karakter anak didik terlihat jelas, dengan menampilkan kearifan lokal dan keragaman budaya Indonesia.

“Misinya hanya satu supaya anak makin mencintai budaya Indonesia,” tegasnya.

Salah satu penampilan menarik yang ditunjukkan Audy, Kevin dan Zaky yakni menampilkan sendratari Kecak khas Bali. Ketiganya mengenakan pakaian adat Bali dan karakter Butha Kala atau raksasa.

Budaya Bali sengaja dipilih karena keunikan seni dan tradisinya, maka pelajar perlu mengenal lebih dalam, agar makin mencintai keragaman budaya Indonesia.

“Tadi kami nari Kecak, latihannya cuma seminggu, alhamdulilah lancar karena 30 siswa lainnya kompak,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Komite Sekolah, Siswanto mengapresiasi penampilan seluruh peserta didik, karena berupaya keras untuk melestarikan budaya Indonesia. Ia ingin mereka tetap bangga akan budaya sendiri, di tengah gempuran budaya asing saat ini.

“Semoga kreativitas baik akademik maupun seni dan olahraga bisa terus berprestasi. Prestasi mereka bisa membentengi dari perilaku menyimpang seperti perundungan dan segala macam kenakalan remaja,” harapnya.

Baca Juga:Ex Pedagang Pasar Muncang Ngadu Ke DPRDPolres Gelar Tasyakuran HUT ke-78 Korps Brimob

Peran komite tentu saja bersinergi dengan guru BK, untuk memantau perilaku selama mengikuti pembelajaran di lingkungan pendidikan, supaya turut menciptakan suasana sekolah yang ramah anak. (nov)

0 Komentar