Masalah tidur dan sirkadian yang terganggu memiliki kaitan yang erat dan tidak dapat dipisahkann. Dr. Russell Foster, seorang ahli saraf sirkadian atau jam biologis manusia, mengembangkan istilah SCRD atau sleep and circadian rhytm disruption yang mewakili kondisi gangguan tidur dan ritme sirkadian.
Tidur merupakan salah satu bagian dari ritme biologis manusia yang berhubungan dengan berbagai jenis penyakit.
Suasana hati, konsentrasi, energi, kinerja fisik, peradangan, kecanduan, dan banyak pengalaman manusia lainnya memiliki puncak dan titik terendah sepanjang hari yang berasal dari pola biologis. Pola biologis ini dikenal juga dengan ritme sirkadian yang mencoba memprediksi dan memberikan sumber daya yang dibutuhkan manusia dengan cukup dan tepat waktu.
Baca Juga:Ngerasa Kekurangan Waktu? Yuk, Sinkronisasi Jam Biologis dan Jadwal HarianmuSudah Dewasakah Kamu? Ini 7 Tanda Kematangan Emosi Manusia
Ritme biologis bukan sesuatu yang dapat dikesampingkan. Ia terjadi secara alami dan memiliki konsekuensi ketika dirusak.
Dalam bukunya yang berjudul Life Time, Foster menulis bahwa tidur dan ritme sirkadian saling terkait dan menentukan sebagian besar kemampuan manusia untuk berfungsi. Jika dua hal ini dilawan, maka berbagai aspek kesehatan dalam diri manusia dapat terancam.
Saat-Saat Paling Berisiko
Saat-saat berisiko ternganggunya ritme sirkadian. (Sumber: freepik.com)
SCRD yang paling mencolok datang dari perubahan besar dalam hidup yang sering kali mencakup perubahan biologis besar dan kurang tidur, seperti pascapersalinan, pubertas, dan menopause, di mana risiko depresi bagi wanita meningkat secara dramatis.
SCRD juga sangat berpotensi ketika seseorang sampai pada waktu seperti pensiun, mendapat pekerjaan baru, lulus dari universitas, atau lainnya. Terdapat perubahan jadwal dan ritme stres pada situasi-situasi tersebut.
Gangguan ini juga dapat muncul setelah sakit, perjalanan, hingga beradaptasi di lingkungan baru. Terutama ketika berada di zona waktu yang berbeda.
SCRD dapat sangat memperburuk perkembangan gangguan suasana hati dan masalah kesehatan mental lainnya, seperti gangguan bipolar dan skizofrenia, yang ditandai dengan masalah tidur akut. Maka, perbaikan SCRD sebagian telah terbukti mengurangi keparahan gejala penyakit mental.
Pergeseran yang lebih halus dalam perubahan ritme tidur ketika pertambahan usia, begitupun dengan kebutuhan metabolisme. Pola tidur dan sirkadian sudah pasti akan terganggu seiring waktu, kecuali ketika orang memilih untuk campur tangan dan melakukan langkah-langkah preventif.