Kiat 300 Kader Kesehatan Kota Pekalongan Menghadapi Merebaknya Kasus DBD

Kader Kesehatan Kota Pekalongan
Dinkes Kota Pekalongan melatih 300 kader kesehatan terkait Pelatihan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik di Aula TP-PKK setempat. (Radarpekalongan.id/dinkes)
0 Komentar

PEKALONGAN, RADARPEKALONGAN.ID – Sebanyak 300 kader kesehatan Kota Pekalongan mendapat pelatihan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik di Aula TP-PKK setempat. Hasil yang diharapkan, mereka bisa turut serta mencegah merebaknya kasus Demam Berdarah Dengue atau DBD di masyarakat.

Kepala Dinkes Kota Pekalongan melalui Sub Koordinator Pengendalian Penyakit pada Dinkes setempat, Opik Taufik menjelaskan, pelatihan ini dimaksudkan untuk meningkatkan peran aktif masyarakat khususnya kader kesehatankota pekalongan untuk turut serta dalam pencegahan penyakit DBD.

“Kegiatan ini merupakan kegiatan yang kedua terkait pelatihan gerakan 1 Rumah 1 Jumantik bagi kader kesehatan Kota Pekalongan. Kemarin sudah menyasar kader Kecamatan Pekalongan Barat, kali ini Kecamatan Pekalongan Timur, kemudian dilanjutkan Kecamatan Pekalongan Selatan, dan terakhir di Kecamatan Pekalongan Utara,” ucap Opik usai kegiatan pelatihan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik di Aula TP-PKK Kota Pekalongan, kemarin.

Baca Juga:542 Reklame di Kota Pekalongan Langgar Peraturan , Inilah Tindakan yang Dilakukan Satpol PPKerja Bakti di Kota Pekalongan Telah Berubah Menjadi Budaya Masyarakat

Dinkes Kota Pekalongan melatih 300 kader kesehatan terkait Pelatihan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik di Aula TP-PKK setempat.(Radarpekalongan.id/dinkes)

Opik berharap, kader kesehatan Kota Pekalongan ini bisa menjadi pioneer dan pelopor gerakan 1 rumah 1 jumantik yang selanjutnya bisa diteruskan ke masyarakat sekitar. Pihaknya menyebutkan, kasus DBD di Kota Pekalongan pada tahun 2021 lalu ada 39 kasus, meninggal dunia 3 , Tahun 2022 meningkat menjadi 126 kasus, dan 3 orang diantaranya meninggal, dan tahun 2023 hingga saat ini sudah ada 38 kasus, 2 orang diantaranya meninggal karena DBD.

Kader Kesehatan Kota Pekalongan Cegah DBD

Adapun upaya pencegahan DBD bisa dilakukan dengan penerapan 5M, yaitu mengubur barang bekas yang dapat menampung air, menutup tempat penampungan air, menguras bak mandi, menaburkan bubuk abate di tempat penampungan air yang sulit dibersihkan dan mengganti air di vas bunga.

“Kami berharap, angka kesakitan DBD bisa terus ditekan dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat. Ke depan, dibawah supervisor jumantik puskesmas, kader kesehatan ini bisa mengaplikasikan ilmu pelatihan ini dan bisa menyampaikan informasi pencegahan DBD ini ke masyarakat sekitarnya, sehingga kasus DBD bisa terus dikendalikan. Jaga kebersihan rumah dan lingkungan sekitar, kalau semua sehat dan bersih, InshaAllah aman dan terhindar dari DBD maupun penyakit lainnya,” pungkasnya. (dur)

0 Komentar