Pertahankan Predikat Kota Pekalongan sebagai Kota Kreatif Dunia, Pemkot Susun 24 Event

Kota Kreatif Dunia
Wali Kota Pekalongan, Achmad Afzan Arslan Djunaid mengikuti rakor anggota jejaring kab/kota kreatif UNESCO di Ruang Terang Bulan, Setda Kota Pekalongan, Selasa (9/1/2024). (Radarpekalongan.id)
0 Komentar

PEKALONGAN, RADARPEKALONGAN.ID – Setelah Kota Pekalongan dinobatkan sebagai Kota Kreatif Dunia, Pemkot Pekalongan senantiasa menggelar kegiatan sebagai wujud mempertahankan predikat Kota Batik sebagai Kota Kreatif Dunia. Awal tahun ini pemerintah setempat telah menyusun 23 atau 24 event untuk mempertahankan predikat tersebut.

Demikian disampaikan Wali Kota Pekalongan, Achmad Afzan Arslan Djunaid usai rakor anggota jejaring kab/kota kreatif UNESCO di Ruang Terang Bulan, Setda Kota Pekalongan, Selasa (9/1/2024).

“Sejak 2014 lalu, Kota Pekalongan telah mengembangkan predikat Kota Kreatif, untuk mempertahankannya tentu tidak mudah, berbagai event harus menunjang predikat itu,” ucapnya.

Baca Juga:Baznas Kota Pekalongan Berharap Perolehan ZIS Rp 3,5 Miliar Pada Tahun 2024Bangunan Pasar Banjarsari Usung Konsep BGH, Walikota Aaf Sebut Lebih Ramah Lingkungan

Wali Kota Pekalongan, Achmad Afzan Arslan Djunaid mengikuti rakor anggota jejaring kab/kota kreatif UNESCO di Ruang Terang Bulan, Setda Kota Pekalongan, Selasa (9/1/2024).(Radarpekalongan.id)

Makanya dalam mempertahankan predikat Kota Batik sebagai Kota Kreatif Dunia, Walikota Aaf mengaku bila Pemkot Pekalongan terus berinovasi. Mengingat saat ini muncul banyak kota kreatif lainnya seperti Bandung, Ambon, Solo, dan kota lainnya.

“Ini menjadi tantangan untuk Kota Pekalongan untuk bertahan. Tahun ini satu dasawarsa predikat kota kreatif, event yang akan digelar masih kami rancang agar menjadi event yang luar biasa,” kata Aaf.

Wali Kota Pekalongan, Achmad Afzan Arslan Djunaid mengikuti rakor anggota jejaring kab/kota kreatif UNESCO di Ruang Terang Bulan, Setda Kota Pekalongan, Selasa (9/1/2024).(Radarpekalongan.id)

Namun pelaksanaan kegiatannya, sambung Walikota, tidak bisa digabungkan dengan Hari Jadi Kota Pekalongan pada bulan April karena bersamaan dengan bulan puasa.

Rayakan Kota Kreatif Dunia

“Mungkin bisa dilaksanakan pada momen Hari Batik Nasional, momen satu dasawarsa ini akan lebih mengesankan,” ungkapnya.

Terkait kendala pernah viral tentang banjir yang berwarna merah, Walikota Aaf mengaku hal tersebut menjadi PR bagi Pemkot untuk menangani limbah sungai di Kota Pekalongan.

Wali Kota Pekalongan, Achmad Afzan Arslan Djunaid SE(Radarpekalongan.id)

Baca Juga:Pemkot Pekalongan Siapkan 118 Paket Peningkatan Jalan dan Saluran Lingkungan, Walikota Aaf Berharap Segera DikerjakanAgung Dorong Pemkot Pekalongan Miliki Perda Perlindungan UMKM

“Banyak masukan dan kritikan yang masuk, namun permasalahan limbah sungai harus disinergikan dengan daerah lain. Kota Pekalongan ini hilirnya, sedangkan hulunya Kabupaten Pekalongan dan Batang,” bebernya.

0 Komentar