Stop Buang Air Besar Sembarangan, Bupati Fadia Arafiq Teken MoU

Stop Buang Air Besar Sembarangan, Bupati Fadia Arafiq Teken MoU
Bupati Pekalongan Fadia Arafiq teken MoU untuk percepatan stop buang air besar sembarangan. (Triyono)
0 Komentar

KAJEN,Radarpekalongan.id – Bupati Pekalongan, Fadia Arafiq, Rabu (12/04/2023) menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) atau kesepakatan bersama. Kesepakatan terkait komitmen percepatan Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBS) atau Open Defecation Free (ODF), di Ruang Rapat Bupati Pekalongan.

MoU dihadiri oleh Ketua Tim SBS Provinsi Jawa Tengah, Arif Sugeng beserta tim, Asisten Pemerintahan dan Kesra, Totok Budi Mulyanto. Kemudian Kepala OPD terkait seperti BAPPEDA Litbang, DPU Taru, Dinas Kesehatan, Dinas PMD, serta Dinperkim dan LH Kabupaten Pekalongan.

Bupati Pekalongan, Fadia Arafiq menyampaikan ingin sesegera mungkin agar semua warganya punya jamban. Namundemikian untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan bantuan banyak pihak terutama dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan CSR dari BUMN atau BUMD serta pihak swasta di tingkat provinsi atau pusat. Mengingat keterbatasan kemampuan Pemkab Pekalongan, karena menurutnya kalau hanya mengandalkan dari dana Pemkab dan CSR BUMD masih sangat kurang.

Baca Juga:Pom Minyak Goreng Pertama Kali di Kabupaten Pekalongan DilaunchingSantri Gayeng Nusantara Kabupaten Pekalongan Santuni Anak Yatim

Dikatakan bahwa sejatinya sebagai manusia pasti ada rasa malu kalau Buang Air Besar (BAB) sembarangan, namun karena keterbatasan keuangan, maka mereka terpaksa melakukannya, oleh karena itu selain bantuan jamban, masyarakat juga harus diberikan bantuan untuk membangun sanitasi jamban tersebut.

“Tahun ini ada lebih kurang 1.200 jamban yang akan dibangun, yang merupakan bantuan dari pemerintah pusat dan Pemkab Pekalongan. Point saya hari ini adalah saya sangat memerlukan sentuhan bantuan dari Provinsi Jawa Tengah, agar permasalah jamban di Kabupaten Pekalongan bisa nol, kalau komitmen kami jangan diragukan lagi. Karena sebagai bupati saya ga ikhlas kalo ada warga saya BAB di sungai, saya liatnya juga sedih, oleh karena itu saya selalu berusaha mencari cara agar secara bertahap warga saya semua punya jamban, meski dana kami terbatas,”terangnya.

Terkait edukasi kepada masyarakat agar tidak BAB sembarangan, lanjut Fadia, bahwa hal tersebut sudah selalu dilakukan. Namun menurut perhatiannya, masyarakat melakukan hal tersebut karena memang tidak punya jamban di rumahnya, menurutnya yang perlu di edukasi tinggal orang – orang tua (generasi tua) yang memang telah terbiasa buang air di sungai.

0 Komentar