The Silent Killer, Yuk Waspadai Hipertensi

The Silent Killer, Yuk Waspadai Hipertensi
Rutin periksa secara berkala tekanan darah. (Sumber foto: freepik.com)
0 Komentar

KAJEN,Radarpekalongan.id – Meski penyakit tidak menular, hipertensi atau tekanan darah tinggi ternyata menjadi penyebab risiko kematian yang masih tinggi. Kasus hipertensi banyak dijumpai di masyarakat. Data Riskesdas Kemenkes RI menunjukkan, kasus hipertensi di Tanah Air meningkat menjadi 34,1 persen pada akhir tahun 2018. Kasus ini cenderung meningkat dari tahun ke tahun.

Menurut Kemenkes RI, hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan cukup istirahat/tenang.

Penelitian membuktikan bahwa semakin tinggi tekanan darah seseorang, semakin tinggi pula risiko orang tersebut terkena penyakit jantung, gagal ginjal, dan stroke. Hasil penelitian Badan Kesehatan Sedunia (WHO) menunjukkan hampir setengah dari kasus serangan jantung disebabkan oleh tekanan darah tinggi. Tekanan darah yang terus meningkat dalam jangka panjang akan menyebabkan terbentuknya kerak (plak) yang dapat mempersempit pembuluh darah koroner. Penderita tekanan darah tinggi berisiko dua kali lipat menderita penyakit jantung koroner.

Baca Juga:Sering Nyeri Dada, Waspada Mungkin Anda Miliki Kolesterol Tinggi, Ini 7 TandanyaTA 2023 Anggaran di Polres Pekalongan Naik 11,3%, Ternyata Karena Ini

Penyumbatan pembuluh darah diawali dengan stroke. Stroke merupakan gangguan syaraf otot yang dipengaruhi pembuluh darah dan berpusat pada kepala. Biasanya syaraf yang ada di otak tidak terkoneksi dengan syaraf motorik sehingga tangan yang biasa diserang tidak dapat digerakkan karena aliran darah tidak mengalir pada bagian tubuh tersebut.

Bagian terparah dari gangguan pembuluh darah yang disebabkan oleh hipertensi yaitu komplikasi pada ginjal dan jantung. Karena aliran darah yang tidak merata, maka beberapa fungsi organ tubuh akan terkena imbasnya. Gangguan darah turut mempengaruhi volume darah yang mengalir ke Jantung, jadi jangan heran kalau biasanya penderita hipertensi adalah penderita jantung pula.

Hipertensi memiliki istilah the silent killer atau penyakit yang membunuh secara diam-diam. Hal ini karena penderita hipertensi umumnya tidak mengalami gejala apapun sampai tekanan darahnya sudah terlalu tinggi dan mengancam nyawa. Oleh sebab itu, penting untuk rutin memeriksakan tekanan darah, baik secara mandiri atau dengan datang ke dokter.

Meskipun penderita hipertensi tidak mengalami gejala apapun, namun hipertensi umumnya memiliki tanda-tanda sebagai berikut sakit kepala parah, sesak napas, mimisan, kulit memerah (terutama pada wajah dan leher), pusing, nyeri dada, gangguan penglihatan, dan ada darah dalam urine.

0 Komentar