Tingkatkan Pelayanan, RSUD Kraton Launching Program ‘Santri’

Kraton
LAUNCHING - RSUD Kraton, Jumat (26/10/2023) melaunching anjungan antrian obat melalui program Siap Antar Obat Tanpa Antri.
0 Komentar

KAJEN – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kraton, Jumat (26/10/2023) melaunching anjungan antrian obat melalui program Siap Antar Obat Tanpa Antri (Santri). Launching dilakukan secara simbolis oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Pekalongan di Ruang Farmasi, RSUD Kraton.

Terobosan ini dilakukan untuk mengurangi jumlah antrian saat para pasien di farmasi atau saat pengambilan obat. Dengan begitu maka pasien tak perlu lagi antri namun tinggal menggunakan inovasi yang dilakukan manajamemen rumah sakit yang diberi nama aplikasi ”Santri”

Direktur RSUD Kraton, Dr dr Hennny Rosita menyampaikan Launching Anjungan Antrean Obat Alikasi Santri karena akhir akhir ini jumlah pasien rawat jalan mengalami kenaikan sekitar 30 persen. Tiap bulan, awalnya rata rata jumlah pengunjung rawat jalan sekitar sekitar 7.000. Namun pada tiga bulan terakhir rata rata jumlah pengunjung mencapai 9.500. Dengan adanya peningkatan seperti ini, maka berimbas pada pelayanan di bagian farmasi yakni terjadi penumpukan.

Baca Juga:Sediakan Minyak Murah, PMB Fasilitasi Masyarakat Usaha PomigorSMPN 1 Sragi, Sukses sebagai Sekolah Aktif Literasi Nasional

Sedangkan pada pelayanan farmasi, selama ini hanya ada dua pilihan yakni ditunggu (diambil) dan ditinggal. Kalau yang ditungu atau ditunggu, dalam satu hari kisarannya sekitar 300 – 400 pasien per hari. Sedangkan yang ditinggal kisarannya antara 30 – 40 pasien per hari.

”Untuk itu, kami berinovasi dengan membuat aplikasi ‘Santri’ supaya pasien di farmasi terlayani dengan baik. Khususnya yang lokasi rumahnya jauh dari RSUD Kraton, misalnya di Kecamatan Petungkriyono,” terangnya.

Adapun dalam menerapkan aplikasi tersebut pihaknya bekerjasama dengan salah satu perusahaan di bidang jasa pengiriman barang. Jadi para pasien tak perlu khawatir soal biaya pengantaran obat ini karena sangat terjangakau.

“Untuk pengiriman atau pengantaran obat hingga ke Kecamatan Petungkriyono yang merupakan wilayah terjauh di Kabupaten Pekalongan hanya Rp 12.500,” ungkapnya.

Sementara itu, Sekda Kabupaten Pekalongan, M Yulian Akbar mengatakan dengan adanya program Santri diharapkan pelayanan di RSUD Kraton akan semakin lebih baik dari sebelumnya. Terutama untuk ”memotong” waktu antrean pasien saat mengambil obat sehingga mengurangi terjadinya penumpukan antrean. Menurutnya, aplikasi ‘Santri’ ini merupakan salah satu inovasi dari RSUD Kraon dan ke depan agar dapat menciptakan aplikasi lainnya.

0 Komentar