UIN Gus Dur Kukuhkan 4 Mahasiswa Jadi Duta Moderasi Beragama

Duta Moderasi Beragama
DUTA MODERASI BERAGAMA - Dua orang mahasiswa yang terpilih sebagai juara 1 kategori putra dan kategori putri Duta Moderasi Beragama UIN Gus Dur.
0 Komentar

PEKALONGAN – UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan (UIN Gus Dur) mengukuhkan empat orang mahasiswanya sebagai Duta Moderasi Beragama UIN Gus Dur. Keempat mahasiswa tersebut menjadi pemenang dalam seleksi Duta Moderasi Beragama UIN Gus Dur yang diikuti oleh 54 peserta.

Keempat mahasiswa yang ditetapkan sebagai Duta Moderasi Beragama UIN Gus Dur tersebut, untuk kategori putra yakni: Juara I M. Khaerul Anam Program Studi Hukum Tata Negara, Juara II Abdillah Dwi Prasetyo Program Studi Ekonomi Syariah.

Kemudian untuk kategori Duta Moderasi Beragama Putri Juara I Windi Tia Utam Program Studi Hukum Tata Negara, sedangkan Juara II Choerul Bariyah Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam.

Baca Juga:Rangkaian Peringatan HSN 2023 Masih Berlangsung, dari Halaqoh Pesantren Hingga Ziarah Makam WaliMomentum HBN, Jumlah Kunjungan di Museum Batik Meningkat

Pengumuman pemenang lomba disampaikan pada Rabu (11/10/2023) secara daring. Kepala Pusat Moderasi Beragama UIN Gus Dur Dr. Nanang Hasan Susanto, M.Pd.I., menuturkan pemilihan Duta Moderasi Beragama UIN Gus Dur adalah sesuai dengan cita-cita mulia dari pengarusutamaan moderasi beragama yakni untuk menyebarluaskan pandangan keagamaan yang moderat.

Pandangan keagamaan moderat ini tentunya pandangan keagamaan yang murni, tidak ditumpangi oleh kepentingan politik, mengutamakan keberagamaan yang berpihak pada keadilan, dan berpihak pada golongan yang tertindas/kaum lemah. Sehingga melalui pandangan keberagamaan yang moderat ini kehidupan menjadi lebih baik serta adil.

“Harapannya para pemenang duta moderasi beragama ini kedepan dapat menjadi pionir untuk turut menyebarkan pandangan keberagaman yang moderat. Karena dalam kehidupan sehari-hari faktanya banyak fenomena keberagamaan yang tidak sejalan dengan tujuan utama,” ucap Nanang, dilansir Humas UIN Gus Dur.

Ia menambahkan, didirikannya agama adalah untuk mewujudkan kemaslahatan, dan keadilan. “Jadi duta moderasi beragama juga dapat menjadi juru bicara bagi program-program UIN Gus Dur dalam pengarusutamaan paham agama yang moderat,” ungkapnya.

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa rencana ke depan Duta Moderasi Beragama akan dilibatkan dalam berbagai kegiatan oleh Pusat Moderasi Beragama UIN Gus Dur serta dapat menjadi contoh bagi mahasiswa yang lain untuk memperluas pandangan terkait keagamaan yang moderat.

0 Komentar