Radarpekalongan.id – Banyak orang tua yang tidak memahami bahaya paksa calistung pada anak usia dini, sehingga tidak sedikit para orang tua beranggapan bahwa kemampuan membaca, menulis dan berhitung menjadi prestasi yang sangat dibanggakan dan menjadi tolak ukur keberhasilan dalam mendidik anak.
Karena pemikiran salah tersebut banyak orang tua yang memaksa anak balita untuk bisa calistung. Padahal memaksakan kemampuan tersebut cukup berbahaya bagi mental anak.
Lalu, apa bahaya paksa calistung pada anak usia dini baik bagi kesehatan fisik ataupun mentalnya?
- Trauma
Bahaya paksa calistung pada anak usia dini yang pertama adalah trauma. Memaksakan anak bisa calistung pada usia dini bisa membuat anak menjadi trauma. Trauma yang dialami ini bisa menjadi benih permasalahan psikologis yang tumbuh seiring berjalannya waktu akan merusak masa depan anak.
ilustrasi anak yang mengalami trauma ( foto : freepik.com)
Baca Juga:Inilah 3 Bahan Alami yang Bisa Bantu Melancarkan HaidPuluhan Siswa SLB PRI Ikuti Pesantren Kilat Ramadhan
- Depresi
Saat anak dewasa, depresi bisa saja terjadi karena sejak balita sudah dipaksa belajar calistung.
Ilustrasi anak depresi ( foto : freepik.com)
Bahaya paksa calistung pada anak usia dini yang kedua adalah depresi. Depresi ini tidak ada hubungannya dengan calistung itu sendiri namun akibat tekanan, dorongan, serta paksaan dari orang tua untuk mencapai sesuatu. Itu jadi stressor buat anak, terakumulasi sampai dewasa, dewasa jadi minder, jadi insecure, stres, gampang depresi, gampang ke-trigger.
- Malas belajar
Bahaya paksa calistung pada anak usia dini yang ketiga adalah malas belajar. Ketika anak balita merasakan bahwa proses belajar yang diterapkan oleh orang tuanya sangat mengerikan dan tidak menyenangkan. Hal ini bisa terjadi karena anak belum siap dan belum sanggup namun sudah dipaksa untuk belajar.
Ilustrasi anak malas belajar ( foto : freepik.com)
Akibatnya, alih-alih anak bisa menyerap untuk belajar justru anak jadi malas untuk belajar.
Perasaan frustasi tidak hanya dimiliki oleh orang dewasa, namun anak yang dipaksa belajar bisa merasakan frustasi dan merasa tidak berdaya atas emosi yang mereka rasakan.