Batik Tiga Negeri, Gabungan Batik Khas Lasem, Pekalongan dan Solo

Batik Tiga Negeri, Gabungan Batik Khas Lasem, Pekalongan dan Solo
Batik Tiga Negeri, Gabungan Batik Khas Lasem, Pekalongan dan Solo (Twitter/@VisitJawaTengah)
0 Komentar

Sementara itu, segi motif perpaduan antara budaya Tionghoa, Jawa dan Belanda terlihat jelas pada motif burung hong, bunga mawar, tulip, bunga peoni, kupu kupu dan parang.

Sejarah perkembangan Batik Tiga Negeri

Batik tiga negeri sebenarnya berasal dari Kecamatan Lasem di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah pada abad ke-19 sampai awal Abad ke-20 sebagai tempat persinggahan etnis Tionghoa yang datang dari pesisir pantai selatan Tiongkok.

Sedangkan, pola-pola yang ada di Batik Tiga Negeri Lasem ini, diperkenalkan pada abad ke-15 oleh Si Putri Campa, istri Bi Nang Un, seorang anggota ekspedisi Cheng Ho.

Batik Tiga Negeri dari Lasem (Twitter/@batikjaya)

Baca Juga:Sejarah Perkembangan Batik Tulungagung dan Aneka Ragam Motifnya yang Eksotis dan MenawanVariasi Motif Batik Madura yang Unik dan Indah, Intip Yuk!

Dalam perkembangannya, batik menjadi industri yang paling maju di Lasem setelah bisnis candu.Puncak kejayaannya, adalah sekitar tahun 1860-an, di mana banyak sekali etnis Tionghoa yang mendirikan bisnis Batik Tiga Negeri.

Warna dihasilkan dari pewarna alami. Untuk merah, warna dihasilkan dari akar mengkudu. Sementara biru dari daun Indigofera, dan sogan dari kayu tegeran.

Proses pewarnaan batik tiga negara ini harus dilakukan di daerah tersebut. Pencelupan warna merah dilakukan di Lasem untuk mendapatkan warna merah yang khas dari daerah tersebut.

Sedangkan proses pencelupan warna biru dilakukan di Pekalongan dan warna cokelat soga di Solo.

Setiap daerah tersebut mempunyai air dengan kadar mineral yang berbeda-beda sehingga mempunyai pengaruh dan efek terhadap proses pewarnaan batik.

Dipercaya bila proses tidak dilakukan demikian maka hasil kain batik tidak berwarna sesuai yang diharapkan.

Dengan proses yang sedemikian panjang, tidak heran bila dibutuhkan setidaknya waktu tiga bulan untuk memproduksi batik tiga negara.

Baca Juga:Batik Pekalongan, Motif Batik Pesisiran yang Pesonanya Kaya akan Warna dan RagamnyaMengenal Lebih Dekat Batik Ponorogo yang Dulu Pernah Jaya, Lalu Redup, dan Kini Mulai Populer Kembali

Batik Tiga Negeri Perpaduan Bunga mawar, Parang, kupu kupu dan bunga peoni (Twitter/@fainniiqoriib)

Motif yang digunakan pada batik ini adalah perpaduan antara budaya Cina, Jawa, dan Belanda dalam motif hong, tulip, bunga mawar, kupu-kupu, dan bunga peoni.

Bahkan ada pula motif batik tiga negara yang bersanding dengan motif klasik dari batik Yogyakarta dan Surakarta seperti parang rusak dan kawung.

0 Komentar