Tak Sekadar Mengajar, Guru Muhammadiyah Diminta Terus Tanamkan Nilai ke Peserta Didik

Guru Muhammadiyah
FOTO BERSAMA - Para guru peserta pelatihan saat berfoto bersama dengan narasumber teacher upgrading, Mohammad Nasih.
0 Komentar

KENDAL – Forum Guru Muhammadiyah (FGM) Kabupaten Kendal meminta para guru Muhammadiyah tidak hanya menjalankan tugasnya mengajar di kelas. Lebih dari itu, mereka diharapkan terus menyelipkan nilai-nilai dalam setiap proses pembelajaran guna melahirkan peserta didik yang berkarakter.

Menurut Ketua FGM Kendal, Shofiq Ghorbal, guru adalah orang yang mengajarkan nilai-nilai sosial, sehingga terwujud masyarakat Islam ‘Baldatun Thoyyibatun Warobun Ghofur’. “Guru memiliki peran yang penting dalam menanamkan nilai-nilai sosial kepada siswa melalui berbagai cara,” kata Shofiq dalam kesempatan kegiatan Teacher Upgrading dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional IHGN), belum lama ini.

Nilai-nilai sosial tersebut bisa diselipkan guru dalam proses belajar mengajar di kelas melalui berbagai cara yang menggembirakan peserta didik. Misalnya, lanjut Shofiq, guru bisa memberikan ilustrasi atau peristiwa yang terjadi di lingkungan sekitar, menggunakan metode diskusi kelompok, dan memberikan penghargaan kepada siswa atas pencapaian atau tindakan positif.

Baca Juga:Metrologi Legal Sumbang PAD Rp62 Juta dari Target Rp64 JutaTingkatkan Profesionalitas, Para Guru TPQ Diminta Bisa Ikhlas dan Totalitas

“Selain itu, guru juga berperan sebagai dinamisator, evaluator, dan fasilitator dalam proses pembelajaran untuk menanamkan dan mengimplementasikan nilai-nilai sosial,” terangnya seperti dilansir dari portal kendalmu.or.id pada 30 November 2023 lalu.

Sementara narasumber upgrading, yakni Dosen Program Pascasarjana Ilmu Politik UI dan FISIP UMJ, Mohammad Nasih, menyebut generasi sekarang ini sebagai generasi pincang. Banyak yang paham agama, tetapi tidak menguasai sains-teknologi. Sebaliknya, banyak yang paham sains tapi tak memahami agama. “Maka harus lahir generasi normal yang hadir sebagai hasil ikhtiar keluarga dan masyarakat yang berbasis Al qur’an dan As sunah,” ucap Nasih. (red/sef)

0 Komentar