Batang Produsen Telur, Kok Harganya Tinggi

telur
RAKOR - Penjabat Bupati Batang Lani Dwi Rejeki saat membuka rapat TPID.
0 Komentar

BATANG – Harga Telur di Kabupaten Batang seringkali lebih tinggi dibandingkan harga telur di wilayah Kendal dan Pekalongan. Padahal Kabupaten Batang diketahui merupakan sentra produsen telur.

Oleh karenanya, PJ Bupati Batang, Lani Dwi Rejeki meminta agar permasalahan ini bisa segera ditangani. Menurutnya butuh komunikasi intens pihak terkait untuk menuntaskan permasalahan ini.

“Kita ini produsen telur, jangan sampai harga telur di Batang lebih tinggi dari daerah lain seperti Pekalongan dan Kendal, ini ironis sekali. Maka untuk antisipasinya harus ada komunikasi yang intens dan baik,” ujar Penjabat Bupati Batang, Lani Dwi Rejeki saat rapat Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di ruang Aula Kantor setempat, Kamis 26 Oktober 2023.

Baca Juga:Awas Petir dan Angin Kencang!TPS3R KSM Rewang Diapresiasi BRIDA Jateng, Bisa jadi Percontohan Pemda

Ia juga menyebutkan bahwa inflasi di Kabupaten Batang yang mengikuti penghitungan Kota Tegal. Nilai inflasinya masih cukup tinggi yakni di angka 3,006 persen.

Nilai inflasi itu, lebih tinggi dari Jawa Tengah sebesar 2,48 persen. Dan lebih tinggi juga dari inflasi nasional sebesar 2,28 persen.

“Batang memang tidak menginduk sendiri dalam penghitungan nilai inflasi, tapi mengikuti penghitungan di Kota Tegal. Ini yang menjadi pertanyaan kita,”katanya.

Ia juga menyatakan bahwa berdasarkan hasil pantaun dari anggota TPID yang langsung turun ke sejumlah pasar – pasar tradisional di Batang, harga – harga bahan makanan pokok masih cukup stabil.

“Stabilnya itu normal, tidak ada kenaikan yang tinggi. Untuk harga beras premium rata – rata Rp 13 ribu dibanding bulan – bulan sebelumnya sampai Rp14.500,- harga gula, telur dan sebagainya juga sudah normal,”ungkap Lani Dwi Rejeki.

Ia berharap angka nilai inflasi di Kabupaten Batang di bawah kota Tegal. Pihaknya pun tak mengetahui karena tidak melakukan penghitungan sendiri.

“Dengan kita tidak melakukan penghitunhan, maka kita tidak bisa melakukan evaluasi inflasi di Batang itu bagaimana? Ini kita harus meminta masukan kepada anggota TPID. Seharusnya harga bahan makanan pokok di Kota Tegal disampaikan ke kita, kalau lebih rendah dari kota Batang kita bisa berasumsi nilai inflasi kita dibawah 3,006 persen,”ungkapnya.

0 Komentar